Breaking News
Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Batang

Harga BBM Naik, Pengusaha Pertashop di Batang Akui Malah Ada Kenaikan Pembeli 

Sejak pemerintah menaikkan harga BBM bersubsidi dan non subsidi, pengusaha bisnis Pertashop di Batang kota justru mengakui ada kenaikan pembeli.

Penulis: dina indriani | Editor: Catur waskito Edy
Tribun Jateng/Desta Leila Kartika
Ilustrasi. Layanan Pertashop yang dihadirkan Pertamina di salah satu rest area jalan tol masuk wilayah Kabupaten Tegal pada musim mudik lebaran 2022 lalu. 

TRIBUNJATENG.COM,BATANG - Sejak pemerintah menaikkan harga BBM bersubsidi dan non subsidi, pengusaha bisnis Pertashop di Batang kota justru mengakui ada kenaikan pembeli.

Hal itu lantaran antrean panjang di SPBU sekitar membuat sebagian orang malas mengantre, sehingga memilih Pertashop terdekat.

Salah satu pengusaha Pertashop di Kecamatan Batang, Yunita Akbar mengatakan pada kenaikan harga kali ini pendapatannya justru naik dua kali lipat.

"Sebelum BBM naik penjualan Pertamax hanya berkisar 150 liter esudah BBM naik, penjualan justru mencapai 300 liter bahkan kadang mencapai 500 liter.

Mungkin masyarakat beranggapan dari  pada ngantri lama di SPBU jadi memilih di Pertashop yang tidak antri," tuturnya kepada Tribunjateng.com, Kamis (15/9/2022).

Lebih lanjut menurutnya, masyarakat sudah memahami kualitas Pertamax yang lebih bagus dan irit.

"Kenaikan BBM ini pengaruhnya baik bagi penjualan, disisi yang lain kami berharap penyaluran subsidi harus tepat sasaran," imbuhnya.

Ketua Paguyuban Pertashop Kabupaten Batang, Ahmad Khoirul Umam mengakui adanya kenaikan pembeli di beberapa Pertashop terutama di wilayah Batang kota.

"Kalau di tempat saya pas kenaikan yang pertama dari Rp 9 Ribu ke Rp 12.500, penurunannya sangat signifikan dari yang sebelumnya penjualan perhari bisa 1200-1500 liter setelah kenaikan menjadi 200-300 liter.

Sedangkan untuk kenaikan yang kedua yang Rp 12.500 ke Rp 14.500 justru naik dari 200-300 liter ke 300-500 liter perhari," jelasnya.

Meski demikian di sisi lain, pengusaha Pertashop yang berada di jalan desa masih mengeluhkan sepi pembeli lantaran di sekitar Pertashop banyak pengecer pertalite.

"Keluhannya terkait selisih harga antara Pertamax dan Pertalite yang masih terpaut jauh, jadi susah untuk memasarkan Pertamax, masyarakat lebih memilih untuk beli pertalite  di eceran yang harganya masih lebih murah dari harga Pertamax di Pertashop," pungkasnya.(din)

Baca juga: Suami, Istri dan Mertua Asal Sampang Dibekuk Ditresnarkoba Polda Jateng Terkait Sabu dari Malaysia

Baca juga: Begini Tanggapan Husein Soal Dirinya Kalah Lawan Pengusaha Terkait Sengketa Kebondalem Purwokerto

Baca juga: Bea Cukai kembali Gagalkan Penyelundupan 3,5 Kg Narkoba dalam Kaligrafi

Baca juga: 99 KPM Tambahrejo Blora Terima BLT BBM

Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved