Berita Viral
Pemuda Diduga Hacker Bjorka yang Diciduk Polisi Sehati-hari Membantu Ayahnya Jualan Es
Terkuak, sang pemuda berinisial MAH (21) itu sehari-hari membantu ayahnya berjualan es di Desa Pintu, Kecamatan Dagangan
TRIBUNJATENG.COM - Siapa Bjorka masih menjadi tanda tanya.
Terbaru, polisi menangka seorang pemuda diduga hacker Bjorka
Pemuda tersebut diciduk anggota Polres Madiun di Dusun Mawatsari, Desa Banjarsari Kulon, Kecamatan Dagangan, Kabupaten Madiun, Rabu (14/9/2022) malam.

Terkuak, sang pemuda berinisial MAH (21) itu sehari-hari membantu ayahnya berjualan es di Desa Pintu, Kecamatan Dagangan.
Kapolres Madiun AKBP Anton Prasetyo dan Kasatreskrim Polres Madiun AKP Danang Eko Abrianto ikut terjun ke lapangan mengamankan pemuda tersebut.
Pemeriksaan terhadap pemuda diduga hacker Bjorka itu berlangsung mulai pukul 18.30 WIB hingga pukul 23.00 WIB.
Namun, pihak kepolisian tidak memberikan keterangan apapun hingga pemeriksaan terhadap pemuda itu berakhir.
Kapolres Madiun AKBP Anton Prasetyo dan Kasatreskrim Polres Madiun AKP Danang Eko Abrianto juga nampak di Mapolsek Dagangan.
Hingga pemeriksaan berakhir, tidak ada keterangan dari pihak kepolisian terkait diamankannya pemuda tersebut.
Dikutip dari Surya.co.id, pemuda berinisial MAH itu ditangkap terkait tidak pidana peretasan.
Bahkan ada dugaan penjual es itu merupakan sosok di balik hacker Bjorka.
Saat pemeriksaan berlangsung awak media tidak diperkenankan untuk masuk ke Mapolsek Dagangan.
Pemuda Cirebon Dituding Sebagai Hacker Bjorka
Sebelum pemuda di Madiun ditangkap polisi, seorang pria asal Cirebon Said Fikriansyah (17) dituding sebagai hacker Bjorka.
Said dituding sebagai Bjorka oleh akun instagram @volt_anonym.
Hacker Bjorka sedang viral di media sosial gara-gara ulah pemilik akun itu yang meretas situs sejumlah lembaga negara.
Said pun membantah dirinya sebagai hacker yang kini dicari-cari pemerintah.
Bahkan dalam unggahannya, @volt_anonym mengungkapkan identitas asli Bjorka adalah M Said Fikriansyah.
Akun tersebut juga sempat mengunggah data pribadi pemuda yang sehari-hari disapa Arif tersebut.
Tuduhan itu sempat menggegerkan jagat maya meski kini akun tersebut telah hilang.
Akibat tudingan itu, Said merasa tidak tenang dan kaget.

Ia pun berencana menenangkan diri terlebih dahulu sebelum melaporkan tudingan itu ke kepolisian.
"Saya enggak tenang, masih panik dan kaget. Sehingga ingin menenangkan diri dulu sebelum membuat laporan ke polisi," kata M Said Fikriansyah saat ditemui di kediamannya, Kamis (15/9/2022).
Said pun kembali menegaskan dirinya bukanlah Bjorka seperti yang dituduhkan kepadanya.
"Terutama melaporkan akun-akun yang menuduh saya sebagai Bjorka. Saya tegaskan sekali lagi, saya bukan Bjorka," ujar M Said Fikriansyah.
Tetapi, pemuda asal Desa Klayan, Kecamatan Gunungjati, Kabupaten Cirebon, tersebut, belum tahu kapan bakal melaporkan tuduhan tersebut ke kepolisian.
Ia mengatakan, ramainya perbincangan yang menuduhnya sebagai Bjorka cukup membuat lelah fisik dan psikisnya, khususnya saat menghadapi warganet.
Menurut dia, pelaporan itu untuk mengusut dalang yang menuduhnya sebagai Bjorka, sehingga bakal mendatangi Mapolres Cirebon Kota..
Ia menyampaikan, sejauh ini belum ada aparat penegak hukum yang menyambangi rumahnya untuk mengonfirmasi tuduhan tersebut.
Hal itu tak mengubah niatnya yang bakal mendatangi kepolisian untuk melaporkan tuduhan yang diterimanya sebagai sosok hacker Bjorka.
"Saya juga sangat menyayangkan data pribadi saya tersebar di medsos, dan saya juga merasa terganggu," ujar M Said Fikriansyah.
Pemerintah Selidiki Bjorka
Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan Mahfud MD mengatakan identitas, lokasi, dan tingkat kemampuan pemilik akun Twitter @Bjorkanism_ atau Bjorka yang belakangan menghebohkan publik karena diduga telah meretas dan membocorkan sejumlah data milik negara serta pejabat negara.
Mahfud mengatakan pemerintah masih melakukan penyelidikan terkait hal tersebut.
"Kita terus menyelidiki. Karena sampai sekarang ini memang gambaran-gambaran pelakunya sudah teridentifikasi dengan baik oleh BIN dan Polri, tetapi belum bisa diumumkan. Gambaran-gambaran siapa dan di mananya itu kita sudah punya alat untuk melacak itu semua," kata Mahfud saat konferensi pers di kantor Kemenko Polhukam RI Jakarta Pusat pada Rabu (14/9/2022).
Mahfud mengatakan motif dari perbuatan Bjorka tersebut diketahui beragam.
Motif yang telah teridentifikasi tersebut di antaranya politik, ekonomi, jual-beli, dan sebagainya.
"Motif-motif kayak gitu itu sebenarnya tidak ada yang terlalu membahayakan," kata Mahfud.
Selain itu, berdasarkan rapat koordinasi dengan Kepala BIN, Kapolri, Kepala BSSN, dan Menkominfo pada Rabu (14/9/2022), Bjorka tidak memiliki keahlian membobol data yang sungguh-sungguh.
Menurut prasangka baik dari pemerintah, Bjorka hanya ingin memberitahu bahwa pemerintah harus hati-hati.
"Bahkan kalau dari hasil kesimpulan tadi, apa yang disebut Bjorka ini sebenarnya tidak punya keahlian atau kemampuan membobol yang sungguh-sungguh," kata Mahfud.
"Itu hanya ingin memberi tahu kepada kita, menurut persepsi baik kita, ingin memberi tahu bahwa kita harus hati-hati. Kita bisa dibobol dan sebagainya, tapi sampai saat ini tidak," sambung Mahfud.
Mahfud mengumumkan pemerintah telah membentuk Satuan Tugas (Satgas) Perlindungan Data saat konferensi pers di kantor Kemenko Polhukam RI Jakarta Pusat pada Rabu (14/9/2022).
Satgas tersebut di antaranya terdiri dari Polri, BIN, BSSN, dan Kementerian Kominfo. (*)
Artikel ini telah tayang di TribunJakarta.com dengan judul Rutin Jualan Es di Pintu, Pemuda Diduga Hacker Bjorka Diciduk Polisi, Kapolres Madiun Sampai Turun