Berita Pekalongan
Pemkot Pekalongan Terapkan Program Bapak Bunda Asuh untuk Tangani Stunting
Pemkot Pekalongan kampanyekan program gerakan Bapak/Bunda Asuh Anak Stunting.
Penulis: Fajar Bahruddin Achmad | Editor: sujarwo
TRIBUNJATENG.COM, PEKALONGAN - Pemerintah Kota Pekalongan bersama Forkopimda dan stakeholder terkait secara resmi mengampanyekan program gerakan Bapak/Bunda Asuh Anak Stunting (BAAS).
Kegiatan tersebut secara langsung dibuka oleh Wali Kota Pekalongan Achmad Afzan Arslan Djunaid di Ruang Amarta Setda, Kamis (15/9/2022), kemarin.
Wali Kota Pekalongan yang akrab disapa Aaf, mengatakan, angka kasus stunting di Kota Pekalongan dinilai masih cukup tinggi, yakni sebesar 20,9 persen.
Targetnya pada 2024 sudah turun menjadi 12 persen.
Berbagai upaya juga sudah dilakukan oleh pemerintah, tetapi ke depan memang harus lebih dimaksimalkan

Aaf mengatakan, program baru ini bertujuan untuk melibatkan seluruh pihak di Kota Pekalongan, baik stakeholder maupun masyarakat.
Sehingga bagi yang mampu bisa menjadi donatur dalam memberikan bantuan penanganan stunting.
"Mayoritas anak yang mengalami stunting ini merupakan anak orang kurang mampu. Sehingga perlu bapak asuh, karena sangat berat beban orangtua mereka dalam pemenuhan gizi anaknya jika tidak dibantu. Terlebih saat ini adanya kenaikan BBM," katanya.
Menurut Aaf, berdasarkan data dari Dinas Kesehatan Kota Pekalongan, jumlah anak stunting miskin ada sebanyak 508 anak.
Persebarannya di Kecamatan Pekalongan Barat ada 201 anak, Pekalongan Timur ada 79 anak, Pekalongan Utara 146 anak, dan Pekalongan Selatan ada sebanyak 86 anak.
Ia berharap, kedepan masyarakat yang terlibat dan berpartisipasi semakin banyak lagi.
"Semakin banyak yang terlibat, semakin banyak pula anak-anak yang terbantu status peningkatan gizinya. Sehingga sesuai harapan, target kasus anak stunting di Kota Pekalongan tinggal 12 persenan saja," ungkapnya.
Wakil Wali Kota yang juga Ketua Tim Percepatan Penurunan Stunting Kota Pekalongan, Salahudin mengatakan, kegiatan kampanye BAAS yaitu berupa penggalangan dana untuk penanganan stunting.
Ia bersyukur semua berjalan lancar
Sejumlah stakeholder yang hadir sangat antusias sekali untuk berpartisipasi bersama penurunan angka stunting di Kota Pekalongan.
"Selanjutnya, nanti yang belum akan dikomunikasikan langsung oleh Kepala Dinsos-P2KB Kota Pekalongan untuk menyurati dan menyampaikan kesediaannya untuk Program BAAS ini. Dilanjutkan dengan rapat teknis bersama Baznas dan TP PKK mengenai bagaimana pengelolaan keuangan hingga distribusi makanan dan minuman bergizi kepada sasaran anak stunting di Kota Pekalongan," jelasnya. (*)