Berita Semarang
Satu di Antara Pohon Asem Tertua di Kota Semarang Ada di Pasar Peterongan, 150 Tahun Lebih
Pohon asam besar berdiri gagah di salah satu sudut Jalan MT Haryono Kota Semarang. Pohon berukuran besar itu berdiri tepat di depan Pasar Peterongan
Penulis: budi susanto | Editor: m nur huda
Pada 17 Januari 2017, Pasar Peterongan ditetapkan menjadi bangunan cagar budaya.
Penetapan itu diperkuat dengan SK Walikota Nomor 050/135/2015.
Pohon asem tersebut tak bisa dipisahkan dari sejarah Pasar Peterongan.
Masyarakat sekitar juga percaya pohon itu menjadi cikal bakal Pasar Peterongan.
"Saat saya kecil saja pohon ini sudah ada dan ukurannya juga besar," ucap Balong (47) satu di antara warga sekitar Pasar Peterongan, Sabtu (17/9/2022).
Menurutnya ada petilasan kramat di bawah pohon asem tersebut.
"Petilasan itu sering disebut petilasan Mbah Gosang," katanya.
Dari penuturan para leluhur, Balong menjelaskan, Mbah Gosang adalah sesepuh Pasar Peterongan.
"Katanya ia ikut mendirikan pasar, yang awalnya hanya ada beberapa pedagang yang menggelar lapak di bawah pohon asem ini, kemudian dijadikan pasar," terangnya.
Ia mengatakan, pohon asem besar sudah jarang ditemukan di Kota Semarang.
"Kalau pohon di sini hilang, mungkin tidak ada lagi pohon asem sebesar ini," paparnya.
Sementara itu, Suharno (56) warga lainnya berujar, pohon asem tersebut disakralkan warga.
"Kalau warga sini pasti tahu cerita pohon asem di Pasar Peterongan ini," katanya.
Bahkan ia manambahkan, saat ada yang sengaja memotong dahannya akan terkenang musibah.
"Saat renovasi sekitar 2017 ada tiga orang yang masuk rumah sakit, padahal mereka hanya memotong dahannya, mungkin tak izin terlebih dahulu jadi terkena gangguan. Percaya atau tidak hal itu terjadi," tambahnya.(*)