Berita Regional
Isi Voice Note Lengkap Ibu Sebelum Gantung Diri dan Racuni 2 Anak: Oh, Tuhan Ampunilah HambaMu Ini
Beredar rekaman pesan suara (voice note) istri ke suami sebelum dirinya gantung diri dan meracuni dua anak yang masih kecil.
TRIBUNJATENG.COM, PINRANG - Beredar rekaman pesan suara (voice note) istri ke suami sebelum dirinya gantung diri dan meracuni dua anak yang masih kecil.
Diduga terlilit utang, seorang ibu melakukan bunuh diri dan kedua anak laki-lakinya dengan minum racun.
Rekaman voice note detik-detik dirinya meninggal dunia berpesan pada suami dengan rekaman berdurasi sekitar 4 menitan.
Dengan suara yang pelan ibu rumah tangga ini merekam pesan terakhirnya kepada suaminya bikin mbrebes mili yang mendengarkannya.
Baca juga: Detik-detik Nunung Srimulat Ditangkap Polisi Gara-gara Narkoba: Barang Saya Buang di Kloset
Baca juga: Jenazah Iwan Budi Diserahkan Besok Rabu Pagi, Keluarga: Biarlah Organ Lain Menyatu dengan Tanah
Baca juga: Mantan Pramugari Private Jet Ngaku Ditawari Apartemen dari Bos Besar hingga Tahu Obrolan Rahasia
Seorang ibu rumah tangga (IRT) dan dua anaknya ditemukan tewas di rumahnya, Jalan Ancol Barat Lorong 1,Kelurahan Pakkie, Kecamatan Tiroang, Kabupaten Pinrang, Sulawesi Selatan, Senin (19/9/2022).
Ibu rumah tangga (IRT), BR (37) di ditemukan tewas gantung diri di rumahnya di Ancol Barat Lorong 1, Kelurahan Fakkie, Kecamatan Tiroang, Kabupaten Pinrang, Sulawesi Selatan, Senin (19/9/2022) Siang.
Tragisnya, di dalam rumah tersebut, dua anak BR yakni MD (8) dan MN (5) juga ditemukan meninggal dunia.
Diduga kedua anak laki-laki tersebut dicekoki racun oleh ibunya sebelum tewas gantung diri.
Pasalnya, di samping jasad kedua anak tersebut terdapat botol dan gelas yang berisi air berwarna coklat yang diduga merupakan racun.
Kedua anak tersebut terbaring di karpet lengkap dengan bantal dan sarung yang menutupi badannya.
Di samping jasad tersebut, ada buku dan lembaran-lembaran kertas.
Fakta terbaru, sebelum gantung diri, BR mengirimkan pesan suara ke suaminya yang berinisial AS (40).
Untuk diketahui, BR dan AS mempunyai empat anak. Yakni Yakni MNB, PN, MD dan MN.
MD dan MN yang meninggal merupakan anak ketiga dan keempat.
Pesan suara tersebut berdurasi 4 menit 6 detik. Dalam pesan suara itu, BR menggunakan bahasa Bugis.
Berikut arti bahasa Bugis dalam rekaman tersebut:
"Pah, saya bawa anakmu supaya tidak ada yang bikin susah kamu.
Sisa anakmu yang besar kamu perhatikan," kata BR memulai pesan suara tersebut.
Dalam rekaman suara itu, suara BR sudah mulai terengah-engah.
"Sayangi anakmu-anakmu yang tinggal (anak pertama dan kedua).
Kasih sayang yang kamu berikan ke mereka harus sama seperti kasih sayang yang kamu berikan ke anak-anak kecil mu ini," tuturnya.
"Sudah beberapa hari ini saya, eh, anu.. anu.." suara BR berhenti.
"Anak-anak mu sudah pergi ke Surga.
Anak-anak mu menunggu kamu di Surga.
Kalau saya tidak usah ditunggu.
Kamu saja dan kakak-kakaknya," sambungnya lagi.
BR kemudian berpesan kepada suaminya agar semangat menjalani hidup setelah kepergiannya dengan kedua anaknya.
"Semangat, Pah. Karena masih ada dua anak mu yang harus kamu jaga.
Hanya dua anakmu yang saya simpan kan. Biarkan anak-anak kecil ini saya bawa.
Supaya kamu tidak repot-repot jaga," katanya lagi.
BR meminta kepada suaminya agar tidak takut tinggal di rumahnya setelah kejadian ini.
"Jangan takut tinggal di rumah. Saya tidak akan ganggu kamu.
Kalau ada sesuatu, jangan takut, anu...," suara BR kembali berhenti.
Dikatakan, penglihatannya sudah mulai menghitam.
Namun, BR tetap melanjutkan rekaman tersebut.
"Penglihatanku sudah hitam, Pah. Saya sudah minum racun.
Anak-anakmu juga sudah pergi duluan (meninggal). Saya biarkan pergi, supaya bisa tenang di sana (Surga). Pah, anak-anakmu menunggu di Surga," ucapnya.
BR mengakui jika kedua anak laki-lakinya ini tidak punya salah.
Namun, ia memilih untuk menyuruhnya minum racun.
"Anak-anak yang meninggal ini tidak punya salah.
Hanya saja, kalau mereka saya bawa, mereka bisa tenang di sana (Surga)," sebutnya.
BR mengaku ke suaminya, kalau langkah ini diambil karena sudah tidak tahan lagi dengan utangnya.
"Sebenarnya, saya sudah tidak bisa tahan lagi, Pah.
Daripada saya sakit terus. Sakit karena utang," ungkapnya.
Ia juga berpesan ke suaminya agar menagih piutang ke orang-orang yang sudah ia tuliskan namanya di buku catatan.
"Tolong tagih orang-orang itu yang punya utang.
Saya sudah tulis di buku. Semua orang-orang itu orang baik. Jadi bisa bantu kamu," bebernya.
Dari rekaman tersebut, BR diketahui sempat berbohong ke suaminya terkait utangnya.
"Saya berbohong ke kamu bilang uang untuk bayar itu orang sudah ada.
Saya tidak tahu bagaimana caranya lagi.
Sudah beberapa hari ini saya pikir, bagaimana caranya kasih keluar emasnya Hj Dahlia.
Karena Ikka tidak memberikan saya uang hari ini," terangnya.
BR kemudian meminta maaf ke suaminya dan mengatakan kalau ia sangat menyayangi suaminya tersebut.
"Saya minta maaf, Pah. Saya sayang sekali sama kamu.
Sayangi juga anak-anak kamu. Kamu tidak usah pikir anak-anak kecil itu. Mereka tunggu kamu di Surga," ucapnya.
Kemudian BR mengisyaratkan ke suaminya kalau ia sebentar lagi akan meninggal.
"Penglihatanku sudah menghitam. Saya sudah mau (meninggal).
Maafkan saya, Pah. Saya mau sekali hidup bersama kamu.
Tapi, apa boleh buat," suara BR kemudian terengah-engah dan berusaha mengatur nafasnya.
"Anakmu sudah pergi. Pergi semua. Mereka pergi ke Surga dan menunggu kamu," ujarnya lagi.
BR menyuruh suaminya untuk meminta tolong kepada seseorang.
"Minta tolong sama Amir. Saya sudah tanya dia tadi subuh.
Minta tolong ke dia. Mereka semua mempunyai sifat baik. Mereka akan tolong kamu," katanya lagi.
Suara BR kembali terengah-engah dan berusaha mengatur nafasnya.
"Saya berbohong ke kamu bilang ada uang yang diberikan Ikka ke saya.
Saya terpaksa berbohong karena sudah tidak tahu harus bagaimana lagi. Saya sudah berpikir keras," sebutnya.
Ada jeda waktu sekitar 8 detik sebelum BR melanjutkan kata-kata terkahirnya.
Dalam rekaman tersebut, BR terdengar sudah tidak kuat lagi untuk mengatur nafasnya
Suara BR kembali terengah-engah dan kata terkahir yang keluar dari mulutnya dalam rekaman tersebut yakni meminta pengampunan kepada Tuhan Yang Maha Esa.
"Oh, Tuhan. Ampunilah hamba-Mu ini," lirihnya.
"Oh, Tuhan. Ampuni hamba-Mu ini," suara BR terdengar semakin kecil dan mengakhiri rekaman tersebut.
Rekaman suara BR ini dibenarkan Kapolres Pinrang, AKBP Moh Roni Mustofa saat dikonfirmasi melalui pesan.
"Ya, betul rekaman tersebut dikirim korban ke suaminya sebelum gantung diri," kata Roni.
Kendati mendapatkan barang bukti rekaman, Roni menegaskan masih mendalami motif kejadian tersebut.
"Tetap kami dalami motifnya dulu. Kita tidak bisa mengandai-andai (apakah motifnya gegara utang) .
Nanti kita gelarkan jika hasil olah TKP dan pemeriksaan sudah lengkap," imbuhnya.
Catatan redaksi:
Jika Anda memiliki tendesi untuk bunuh diri atau membutuhkan layanan konseling atau teman curhat, Anda dapat menghubungi kontak di bawah ini.
Kesehatan jiwa merupakan hal yang sama pentingnya dengan kesehatan tubuh.
Jika semakin parah, disarankan untuk menghubungi dan berdiskusi dengan pihak terkait, seperti psikolog, psikiater, maupun klinik kesehatan jiwa.
LSM Jangan Bunuh Diri (021 9696 9293) LSM Jangan Bunuh Diri adalah Lembaga swadaya masyarakat yang didirikan sebagai bentuk kepedulian terhadap kesehatan jiwa.
Tujuan dibentuknya komunitas ini adalah untuk mengubah perspektif masyarakat terhadap mental illness dan meluruskan mitos serta agar masyarakat paham bahwa bunuh diri sangat terkait dengan gangguan atau penyakit jiwa.