Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Pekalongan

Dua Kelompok Massa Nyaris Bentrok Saat Unjuk Rasa di Pekalongan

Aksi sempat memanas karena muncul massa lain yang merupakan pendukung bupati, aksi kejar-kejaran pun sempat terjadi.

Penulis: Indra Dwi Purnomo | Editor: raka f pujangga

Kemudian, pihaknya menjawab beberapa pertanyaaan yang diajukan pendemo, di antaranya penyelesaian proyek tribun timur Stadion Widya Manggala Krida dianggarkan di tahun 2023.

"Kami mengakui proyek itu pelaksanaannya di tahun 2020 tapi belum selesai. Nunggu opnam dari BPKP. Penyelesainnya dianggarkan di tahun 2023, tentu saja sesuai ketentuan yang berlaku," imbuhnya.

Baca juga: Antisipasi Bentrokan di Kudus, Suporter Persijap yang Berangkat ke Pati Diarahkan Lewat Jalur Utara

Lalu Pasar Kedungwuni, belum lama diresmikan dan utamanya yang menempati kios, lapak, dan loss pasar adalah pedagang pasar lama.

"Kami menggunakan data tahun 2017, sehingga para pedagang lama sudah jelas mendapatkan tempat untuk berjualan,'' kata dia.

Akbar yakin, untuk dugaan praktik jual beli yang dilakukan calo atau pencaloan, hal itu tidak akan terjadi.

Apalagi Bupati Pekalongan sudah mewanti-wanti, jika ada yang ketahuan melakukan hal itu langsung diproses secara hukum.

"Sedangkan untuk Pasar Wiradesa hingga sekarang memang belum berfungsi dan diresmikan, karena masih ada satu pekerjaan yang belum terselesaikan dan menurut Dinas PUPR akhir November 2022 baru selesai," ucapnya.

Selanjutnya, untuk permasalahan bangunan ilegal di Kelurahan Sapugarut, Kecamatan Buaran, Pemkab masih konsultasi dengan pihak kejakasaan untuk melihat dari sisi hukum.

Terkait pelayanan pengobatan gratis, Sekda menegaskan apabila memang belum memiliki BPJS dan merupakan warga serta ber-KTP Kabupaten Pekalongan, langsung mendapatkan fasilitas itu.

"Kalau memang ada laporan ada warga yang dipersulit, saya saat itu juga langsung menelepon pihak rumah sakit supaya mendapatkan pelayanan tersebut," jelasnya.

Baca juga: Peran Ormas Islam Cegah Narkoba : Taj Yasin: Gandeng Ormas Gencarkan Kampanye Antinarkoba

Aksi damai ini agak memanas di akhir unjuk rasa.

Pasalnya, muncul massa lain yang merupakan pendukung bupati. Aksi kejar-kejaran pun sempat terjadi.

Namun berkat kesigapan aparat gabungan bentrokan bisa dicegah. Bahkan kedua belah pihak bisa didamaikan.

Massa tandingan yang pro bupati ini menuntut aksi itu dibubarkan, karena dinilai bentuk pembunuhan karakter kondusivitas di Kabupaten Pekalongan.

"Mereka yang hadir di sini apakah orang Kabupaten Pekalongan semua? Mereka sebagian besar orang Kota Pekalongan. Bahkan telah diakui dalam rapat, yang difasilitasi oleh Kapolres Pekalongan, jubir mereka orang Pemalang."

"Maka kami menuntut ketegasan dari aparat tolong Kabupaten Pekalongan dijaga. Hilangkan penyusup-penyusup dari luar daerah," Suryan Rusli, peserta aksi yang pro bupati. (Dro)

Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved