HUT Kabupaten Kudus
Pemkab Kudus Bangun 3 Jembatan dan Jalan di Wilayah Pinggiran
Pemkab Kudus berhasil melaksanakan beberapa pembangunan infrastruktur pada 2022.
Penulis: Saiful Ma sum | Editor: sujarwo
TRIBUNMURIA.COM, KUDUS - Pemerintah Kabupaten Kudus telah berhasil melaksanakan beberapa pembangunan infrastruktur pada 2022.
Meski dengan segala keterbatasan anggaran yang ada, pemerintah daerah melalui Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) tercatat berhasil membangun sejumlah jembatan dan jalan prioritas, utamanya di wilayah Kudus bagian pinggiran.
Kepala DPUPR Kudus, Arief Budi Siswanto mengatakan, pada tahun ini ada empat pembangunan prioritas di Bidang Bina Marga. Meliputi, pembangunan jembatan di tiga lokasi, dan pembangunan satu ruas jalan di daerah pinggiran.
Dia merinci, pembangunan jembatan pertama penghubung Sidorekso - Kedungdowo, Kecamatan Kaliwungu dengan menggunakan anggaran Dana Alokasi Khusus (DAK) senilai Rp 6,3 miliar.
Jembatan sepanjang 45 meter itu ditarget rampung Oktober mendatang, dengan harapan bisa digunakan sebagai jalur alternatif Kudus-Jepara.
Sementara itu, pembangunan jembatan kedua dan ketiga penghubung Berugenjang-Wonosoco dan Berugenjang-Wonosoco 2 dengan menggunakan anggaran DAK dan BanGub.
Masing-masing senilai Rp 4,2 miliar dan Rp 3,8 miliar sebagai penghubung antar desa dan antar kecamatan.
Pihak DPUPR Kudus juga membangun jalan penghubung Menawan - Rahtawu, Kecamatan Gebog sepanjang 2,4 kilometer dengan anggaran senilai Rp 4,8 miliar.
Arief menegaskan, keempat pembangunan tersebut dilaksanakan dengan anggaran dana non-APBD dengan melihat sisi urgensitas untuk membangkitkan perekonomian masyarakat Kudus wilayah pinggiran.
"Untuk pembangunan dengan menggunakan APBD hanya ada 1 pekerjaan jalan. Rencananya nanti ada satu pekerjaan lagi berupa pembongkaran median jalan di Jalan Lukmono Hadi - Jalan Dr Ramelan (jalur lambat) sepanjang 700 meter dengan anggaran APBD Perubahan," terangnya, Kamis (22/9/2022).
Di Bidang Sumber Daya Air (SDA), Arief menjelaskan, ada beberapa pekerjaan yang sudah terlaksana. Seperti, normalisasi sungai Poceho di Kecamatan Mejobo dari APBD sepanjang 700 meter, dan pelebaran gorong-gorong 1 meter menjadi 3,5 meter di Desa Temulus, Kecamatan Mejobo.
Dua pembangunan tersebut, lanjut dia, diharapkan bisa mengurangi dampak banjir di di tiga desa, meliputi Desa Mejobo, Temulus, dan Kesambi. Serta memperlancar aliran air hingga ke Sungai Dawe.
"Upaya lain juga dilakukan normalisasi beberapa sungai yang ada di Kabupaten Kudus, rehabilitasi saluran irigasi (daerah irigasi), dan pembangunan talud sungai. Semua itu dimaksudkan untuk mengurangi dampak banjir dan memperlancar aliran sungai," tuturnya.
Di Bidang Tata Bangunan dan Drainase, Arief menerangkan, ada 15 pekerjaan yang berhasil dijalankan. Meliputi, pembangunan drainase Jalan Dawe - Gebog senilai Rp 167 juta, drainase Jalan Dukuh Mudal - Pedawang Rp 197 juta, drainase Jalan Gribig - Bakalan Krapyak Rp 197 juta, drainase Jalan Tersono - Gribig, Kecamatan Gebog Rp 148 juta.
Pembangunan drainase Jalan Colo - Japan - Glagah Rp 197 juta, drainase Jalan Ngetuk-Ngelo senilai Rp 197 juta, pembangunan drainase Jalan Tanjungkarang - Museum Kretek Rp 197 juta, drainase Jalan Mlati Kidul - Gulang Rp 197 juta, drainase Jalan Jepang Pakis - Loram Wetan Rp 148 juta, drainase Jalan Jekulo - Bulungcangkring Rp 197 juta, drainase Jalan Cendono - Samirejo Rp 197 juta, drainase Jalan Cendono - Ngelo (Lanjutan) Rp 148 juta, drainase Jalan Bulungkulon - Karangrowo Rp 147 juta, drainase Jalan Sumber - Mejobo senilai Rp 197 juta, dan pembangunan drainase Jalan Jepangpakis - Lingkar Tenggara senilai Rp 350 juta.