Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Banyumas

Mengenal Sosok Imam Arif Setiadi, Ketua KPU Banyumas yang Peduli Budaya Lokal

Pria yang memiliki nama lengkap Imam Arif Setiadi ini kelahiran Banyumas, 10 Juli 1980

Penulis: Imah Masitoh | Editor: muslimah
TribunJateng.com/Imah Masitoh
Ketua KPU Banyumas Imam Arif Setiadi, Kamis (22/9/2022). 

TRIBUNJATENG.COM, BANYUMAS - Berbagai rangkaian persiapan menuju pesta demokrasi Pemilu 2024 terus dilakukan.
 
Tahapan Pemilu sudah dibuka Komisi Pemilihan Umum (KPU) sejak beberapa bulan yang lalu. 

Sebagai penyelenggara Pemilu tentunya KPU sudah berbenah mempersiapkan jelang Pemilu 2024 jauh-jauh hari. 

Sebagai penyelenggara Pemilu, KPU tentunya banyak disorot untuk tahu perkembangan informasi terkait Pemilu. 

Kali ini Tribunjateng.com mencoba membuat profil singkat Ketua KPU Banyumas dengan tujuan masyarakat mengenal lebih dekat sosok Ketua KPU Banyumas.

Baca juga: Wanita Tanpa Pakaian Diamankan Satpol PP Kudus di Sekitar Lapangan Rendeng

Baca juga: Suami di Pemalang Bunuh Istri yang Mau Live Streaming, Tusukkan Pisau dan Gunting, Ini Pengakuannya

Pria yang memiliki nama lengkap Imam Arif Setiadi ini kelahiran Banyumas, 10 Juli 1980.

Sejak kecil, ia menempuh pendidikan dari tingkat dasar hingga perguruan tinggi di Banyumas

Saat kecil ia menempuh pendidikan MI Islamaiyah Banteran, kemudian melanjutkan pendidikan di SMP Negeri 2 Sumbang. 

Keinginannya untuk segera mendapat pekerjaan selesai sekolah, ia mantap melanjutkan di SMK Negeri 1 Purwokerto Jurusan Akuntansi. 

"Saya bersungguh-sungguh saat sekolah hingga punya sertifikat keterampilan mengetik, keterampilan komputer, dan keterampilan akuntan," tuturnya. 

Namun berjalannya waktu, ia mendapat kesempatan untuk melanjutkan pendidikan ke tingkat perguruan tinggi. 

Ia mengambil jenjang S1 di Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Purwokerto atau yang sekarang sudah beralih status menjadi UIN Saizu Purwokerto. 

Masuk kuliah tahun 1998 hingga dapat menyelesaikan studinya tepat waktu tahun 2002 dari Fakultas Dakwah, Prodi Bimbingan Konseling Islam (BKI), sekaligus menyandang sebagai lulusan terbaik. 

Saat menjadi mahasiswa, ia memiliki motivasi kuat untuk menjadi aktivis kampus berintelektual yang tidak melupakan akademisnya.
 
"Saya senang baca salah satunya novel, senang diskusi, nongkrong, yang ternyata itu semua menunjang akademik saya," tuturnya. 

Tak heran saat kuliah ia aktif di berbagai organisasi seperti Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM), LPM Obsesi, Kelompok Studi Islam Kemasyarakatan (KSIK), 

Teater Didik, Forum Aksi Mahasiswa Purwokerto untuk Reformasi, Front Mahasiswa Nasional (FMN), dan Front Perjuangan Pemuda Indonesia (FPPI). 

Halaman
12
Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved