Mengenal Sosok Imam Arif Setiadi, Ketua KPU Banyumas yang Peduli Budaya Lokal

Hingga tahun 2006-2008 ia menempuh pendidikan S2 di Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) Purwokerto Program Studi Ekonomi Manajemen, konsentrasi jurusan SDM. 

Tahun 2005 ia diangkat menjadi PNS di institusi Kementrian Agama, Divisi Penyuluh Agama. 

Ia juga sempat mengajar di beberapa universitas di Purwokerto. Hingga ketertarikannya pada dunia politik, ia masuk di Komisi Pemilihan Umum (KPU) Banyumas sejak tahun 2013 silam hingga sekarang. 

Karirnya yang cemerlang ini tidak lain berkat dukungan dari keluarganya. Ia menikah muda di usia 22 tahun hingga sekarang memiliki 4 orang anak. 

"Keluarga itu utama, jadi support system saya baik keluarga inti ataupun keluarga besar," tuturnya. 

Motto dalam hidupnya ialah bergerak dan melompatlah melebihi bayangan diri sendiri. Berkat konsistensinya ia juga sering melakukan beberapa tirakat yang rutin dijalankan. 

Lahir dan besar di Banyumas, membuat kecintaan terhadap budaya Banyumas yang tinggi dalam dirinya. 

Ia menginisiasi beberapa yayasan yang bergerak di bidang kebudayaan. Seperti Yayasan Rumah Budaya Banyumas, dan Yayasan Seni Kiye Bae.
 
Budaya Banyumas yang saat ini kurang dikenal anak muda, membuatnya memiliki keinginan untuk nguri-uri budaya Banyumas dan mengenalkan kepada generasi muda. 

"Sekarang anak-anak muda ada yang malu pakai bahasa ngapak, tidak kenal kesenian Banyumas seperti jemblung, ujungan, gandalia, cowongan, aksi muda, dan sebagainya. Saya ingin budaya Banyumas bersinar," pungkasnya. (ima)