Berita Demak
Asal Muasal Dinamakan Kampung Aceh yang Ada di Kabupaten Demak
- Kampung Aceh atau Pronas Aceh merupakan kampung eksodan warga Kabupaten Demak.
Penulis: Muhammad Fajar Syafiq Aufa | Editor: sujarwo
TRIBUNJATENG.COM, DEMAK - Kampung Aceh atau Pronas Aceh merupakan kampung eksodan warga Kabupaten Demak yang dulunya melakukan transmigrasi dari Provinsi Aceh.
Pulangnya para transmigran asal Demak tersebut, dipicu lantaran adanya konflik organisasi GAM yang terjadi pada tahun1999 di Provinsi Aceh.
Sehingga, para warga transmigran Demak merasa takut dan akhirnya pulang kembali ke daerah asalnya.
Dengan kembalinya para transmigran tersebut, Pemkab Demak membuatkan sebuah kampung dan rumah dari kayu, agar dapat dihuni oleh para transmigran.
Kampung tersebut bernama Magirsari dan berada di Desa Suberejo, Kecamatan Mranggen, Kabupaten Demak.
Hal itu disampaikan oleh Riswanto (48) Ketua RT 06 RW 08 Magirsari, Kelurahan Sumberjo, Kecamatan Maranggen, Kabupaten Demak.
Dirinya menjelaskan, Penghuni Kampung Aceh dulunya merupakan orang kabupaten Demak yang melakukan transmigrasi ke Provinsi Aceh, namun karena ada konflik pada tahun 1996 sampai 2000. Sehingga para trasmigran kembali lagi ke asal daerahnya.
"Disana ada GAM, tahun 1999 itu, jadi semua orang jawa itu kena karena GAM,
terus disana seperti perang, terus orang Jawa itu takut, terus pulang di jawa," jelasnya
Lanjutnya, ketika kembali ke kabupaten Demak para Transmigran langsung ditampung di tempat trasmigrasi yang ada di Kabupaten Demak.
"Dulu awalnya ditampung di Depsos sana, belum dikasih lahan seperti ini," katanya

Lanjutnya, sekitar tahun 1999 kemudian dibuatkan kampung Magirsari tersebut namun tidak langsung ditempati.
"Dulu masih seperti hutan," ucapnya
Karena para transmigran ingin segera pindah dari tempat penampungan tersebut dan sudah menunggu lama dirinya menyebut, para transmigran akhirnya memohon untuk segera dibutkan rumah.
"Terus pokoknya maksa, kalau di depsos kan tidak enak disana," ungkapnya
Dirinya mengatakan, warga Kabupaten Demak yang dari eksodan Provinsi Aceh mulai menempati kampung magirsari pada tahun 2001.