Berita Kudus
Curhat Ojol Tentang Potongan Aplikator Capai 30 Persen Hingga Kualitas Pertalite Turun
Driver ojek online di Kabupaten Kudus mengeluhkan adanya potongan aplikator yang mencapai 30%.
Penulis: Rezanda Akbar D | Editor: Catur waskito Edy
TRIBUNjateng.COM, KUDUS - Driver ojek online di Kabupaten Kudus mengeluhkan adanya potongan aplikator yang mencapai 30 persen.
Besarnya potongan dari aplikator, menyebabkan driver ojek online hanya mengandalkan tip dari penumpang.
"Ojol itu ibaratnya sekarang cuma dapat capeknya saja. Potongan tersebut berat, apalagi BBM sekarang naik," ucap Eko saat sedang mangkal di pangkalan ojek Pasuruhan Lor Kudus, Selasa (27/9/2022).
Apalagi semenjak Covid-19 menyerang, insentif untuk sopir ojol dihilangkan.
Dalam sehari, dirinya hanya bisa mengumpulkan Rp60ribu yang sudah dipotong oleh pihak aplikator.
"Sehari segitu itu belum buat beli bensin, apalagi kebutuhan sehari-sehari," jelasnya.
Selain itu, Eko yang sudah mulai ngojol dari 2007, juga sempat menggrutu tentang kualitas Pertalite yang dinilai menurun.
Hal itu, menyebabkan biaya pengeluarannya dirasa lebih boros dan cepat habis.
"Benar di sosmed-sosmed itu, saya merasakan kalau lebih boros. Biasanya saya dua liter sampai mana-mana, ini cuman sebentar aja sudah isi lagi," katanya.
Dirinya juga enggan menggunakan produk BBM Pertamax yang dianggap lebih baik untuk mesin motor.
Alasannya cukup simpel, yakni biaya pengisian Pertamax terlalu mahal dan tidak masuk diongkos untuk ojek online.
"Pertamax itu ongkir sama capenya, sudah ga masuk, yang jelas untuk kualitas Pertalite ini parah," tegasnya.
Dirinya juga sempat membandingkan Pertalite dengan Premium. Menurutnya, lebih bagus kualitas saat dulu ia menggunakan premium.
Dirinya juga sudah mengetahui adanya klarifikasi resmi dari Pertamina yang berisikan kualitas dari pertalite tidak menurun.
"Harusnya, produk yang lama dan baru diuji baru ketahuan adanya penurunan kualitas. Kalau kata-katanya semua orang bisa," ungkapnya.