Berita Kudus
Kunjungi PT Sukun di Kudus, Mendag Zulkifli Hasan Bicara Kesulitan Ekspor Rokok
Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan mengunjungi PT Sukun Wartono Indonesia di Desa Gondosari, Kecamatan Gebog, Kudus, Rabu 28 September 2022.
Penulis: Rifqi Gozali | Editor: Catur waskito Edy
TRIBUNJATENG.COM, KUDUS - Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan mengunjungi PT Sukun Wartono Indonesia di Desa Gondosari, Kecamatan Gebog, Kudus, Rabu 28 September 2022.
Di perusahaan yang memproduksi rokok tersebut Zulkifli mengungkapkan kesulitan ekspor produk rokok dalam negeri ke mancanegara.
"Saya dapat masukan penting, ekspor ini ada beberapa barrier, ada beberapa kesulitan negara-negara dengan persyaratan macam-macam.
Tentu itulah perlu kalau kami dari perdagangan mengadakan perjanjian bilateral misalnya comprehensive ecomonic partnership agreement atau free trade agreement perizinan dagang. Dia mau apa, kita mau apa," kata Zulkifli Hasan.
Kesepakatan atau perjanjian yang terbangun, kata Zulkifli, bakal memudahkan ekspor komoditas dalam negeri ke negara tujuan.
Begitu juga negara tujuan tidak memberikan persyaratan macam-macam karena sudah terbangun kesepakatan.
Dia mencontohkan, perjanjian tersebut bisa terbangun antara Asean dengan Tiongkok, dengan Korea, atau dengan Jepang.
"Perjanjian itu kalau ada hambatan kita ekspor, jadi kita bisa kerja sama agar mudah ekspor, dia juga tidak merasa kesulitan.
Ini saya dapat masukan. Banyak barrier rokok kita kalau mau masuk pasar internasional. Ini salah satu bahan untuk perundingan baik multilateral maupun bilateral antarnegara," kata Zulkifli.
Kunjungannya ke PT Sukun Wartono Indonesia merupakan bentuk perhatian pemerintah kepada pelaku usaha.
Apalagi PT Sukun, menurut Zulkifli perusahaan dengan mekanisme kerja padat karya itu patut didengarkan apa yang menjadi keinginannya.
"Apalagi ini Sukun andalan produk kita. Padat karya. Yang kerja begitu banyak. Menyerap hasil pertanian petani tembakau, petani cengkeh.
Ini kami harus dengarkan apa yang diperlukan agar perusahaan kita maju. Kalau perusahaan maju, untungnya banyak yang kerja tambah banyak pemerintah dapat pajak.
Masyarakat yang menanam cengkeh menanam tembakau jadi bertambah.
Kalau tidak ada kita semua impor, apa-apa impor, rokok impor, kan repot. Oleh karena itu saya datang kemari," katanya.