Kesehatan
Penjelasan Logis Soal Ketindihan, Bukan Karena Gangguan Mahluk Halus
Berikut ini adalah penjelasan logis tentang fenomena ketindihan, yang biasa dialami saat tertidur.
Editor:
rival al manaf
Faktor lain yang mungkin terkait dengan sleep paralysis meliputi:
- Kurang tidur
- Jadwal tidur yang berubah
- Kondisi mental seperti stres atau gangguan bipolar
- Tidur telentang
- Masalah tidur seperti narkolepsi atau kram kaki di malam hari
- Penggunaan obat-obatan tertentu
- Penyalahgunaan zat
Mendiagnosis sleep paralysis
Umumnya sleep paralysis tidak perlu memerlukan perawatan.
Namun, bicarakan dengan dokter jika kita memiliki salah satu dari masalah berikut:
- Merasa cemas tentang gejala sleep paralysis
- Gejala sleep paralysis membuat kita kelelahan di siang hari
- Gejala sleep paralysis menyebabkan kita sulit tidur di malam hari
Terkadang, dokter juga akan menanyakan beberapa hal ini kepada penderita sleep paralysis:
- Meminta pasien untuk menggambarkan gejala dan membuat buku harian tidur selama beberapa minggu
- Mendiskusikan riwayat kesehatan, termasuk gangguan tidur atau riwayat keluarga dengan gangguan tidur
- Merujuk pasien ke spesialis tidur untuk evaluasi lebih lanjut
- Meneliti tidur malam atau tidur siang pasien demi memastikan pasien tidak memiliki gangguan tidur lainnya
Mengobati sleep paralysis
Seperti yang sudah disinggung, sebagian besar orang tidak perlu mengobati sleep paralysis.
Tetapi, mengatasi masalah mendasar seperti narkolepsi bisa membantu jika kita merasa cemas atau tidak bisa tidur nyenyak.
Caranya:
- Memperbaiki kebiasaan tidur dengan tidur 6-8 jam per malam
- Menggunakan obat antidepresan sesuai resep dokter untuk membantu mengatur siklus tidur
- Mengobati masalah kesehatan mental yang dapat menyebabkan kelumpuhan tidur
- Mengobati gangguan tidur seperti narkolepsi atau kram kaki (*)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Ketindihan, Fenomena Makhluk Halus atau Gangguan Tidur?"
Berita Terkait