PSIS Semarang
PSIS Semarang : Inilah Kata Dokter Tim PSIS Kondisi Terkini Carlos Fortes
Bomber PSIS Semarang Carlos Fortes kembali bergabung bersama PSIS Semarang pasca menjalani program penyembuhan cedera di Benfica, Portugal.
Penulis: Franciskus Ariel Setiaputra | Editor: Catur waskito Edy
TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG -- Bomber PSIS Semarang Carlos Fortes kembali bergabung bersama PSIS Semarang pasca menjalani program penyembuhan cedera di Benfica, Portugal.
Carlos Fortes langsung mengikuti latihan bersama PSIS kendati baru saja merapat ke Semarang sehari sebelumnya.
Kembalinya Carlos Fortes ke squad seakan menjadi pintu gerbang kembalinya beberapa pemain yang juga menjalani treatment khusus untuk pemulihan cedera.
Antara lain, Septian David Maulana, Muhammad Rio Saputro, Eka Febri, dan Wahyu Prasetya.
Septian David diketahui menjalani pemulihan cedera lutut yang ia dapatkan beberapa waktu lalu sehingga harus absen sejauh ini.
"David sudah membaik, program terapinya berjalan cukup bagus," kata dokter tim PSIS, Mufidah.
Hal yang sama juga dialami M Rio Saputro yang mengalami cedera lutut sehingga menjalani program terpisah.
Teruntuk kondisi cedera Eka Febri dan Wahyu Prasetyo, dokter tim Mufidah menyebut kedua pemain tersebut juga kondisinya berangsur membaik.
Eka Febri dan Wahyu Prasetyo menjalani perawatan khusus di Indonesia Sport Medicine Centre (ISMC), Jakarta.
"Di sana perawatannya komplit ada dokter gizi, orthopedic, dan keolahragaan. Maka kami tempatkan di sana," kata Mufidah.
Menurut dokter berusia 26 tahun tersebut, seluruh pemain yang menjalani program penyembuhan cedera ditargetkan kembali bergabung dengan squad pada bulan Oktober mendatang.
"Kalau target sih kami Oktober harusnya bisa pulih semua. Namun tetap ada faktor-faktor yang bisa menghambat pemulihan pemain atau post injury," ucapnya.
Faktor yang menghambat menurut Mufidah salah satunya faktor psikologis.
Sebab menurutnya faktor mental juga mempengaruhi pemain pasca cedera untuk mulai bermain lagi.
"Misalnya kayak Eka. Sebetulnya pemeriksaannya bagus, tetapi traumanya besar jadi ikut menghambat. Kita bisa bilang bisa main, tapi kalau pemainnya tidak ya bagaimana lagi," sambungnya.