Berita Semarang
KONI Kota Semarang jenguk Atlet PSE dari cabor Pencak Silat yang alami cedera ACL
Atlet Pencak Silat Kota Semarang, Muhammad Ismail (20), mendapat kunjungan dari rombongan KONI Kota Semarang
Penulis: Franciskus Ariel Setiaputra | Editor: Catur waskito Edy
TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG -- Atlet Pencak Silat Kota Semarang, Muhammad Ismail (20), mendapat kunjungan dari rombongan KONI Kota Semarang ditengah proses penyembuhan cedera otot ACL dalam tiga bulan terakhir.
Cedera ACL diketahui menjadi momok tersendiri bagi atlet profesional di cabang olahraga manapun, tak terkecuali cabor pencak silat.
Apalagi, Ismail merupakan satu di antara atlet andalan Kota Semarang yang juga bagian dari Program Semarang Emas (PSE).
Ismail dikunjungi oleh Ketua KONI Kota Semarang Arnaz Agung Andrarasmara bersama dengan Waketum V Ferry Satariyanto, Kabid Humas gus Wahid dan sejumlah pengurus.
Mereka menjenguk Ismail pada Sabtu (1/10/2022) di mes IPSI Kota Semarang yang beralamat di Karangrejo, Kota Semarang.
Dari mendengar kabar bahwa Isma telah memanfaatkan fasilitas asurasi BPJS Ketenagakerjaan yang preminya telah dibayarkan KONI, Arnas mengaku bungah.
“Premi asuransi ini kami sisihkan dengan cara mencoret beberapa program yang kami nilai kurang urgent bagi atlet dan hasilnya kami bisa membayarkan premi setiap bulannya,” terangnya kepada awak media usai agenda menjenguk atlet.
Dengan adanya program asuransi kesehatan dan ketenagakerjaan, para atlet tidak lagi perlu merasa cemas dengan kondisi kesehatan mereka.
Atlet cukup fokus berlatih demi memberikan prestasi terbaik untuk Kota Semarang.
Apalagi para atlet yang sudah tergabung dalam PSE ini setiap bulan juga masih menerima insentif dengan besarannya bervariasi dari posisi lini mereka masing-masing.
“Bagi atlet yang masih SMA, sudah ada beberapa perguruan tinggi yang siap memberikan beasiswa khusus bagi atlet apapun cabornya. Di antaranya adalah Unisbank dan Unimus yang saat ini sedang kami usahakan komunikasi dengan universitas lainnya di Kota Semarang,” tandas Arnaz.
Karenanya, Arnas menegaskan pesannya bahwa rekan-rekan atlet cukup concern dengan program latihan dan prestasi mereka.
Segala hal terkait dengan faktor non teknis sudah dipersiapkan oleh KONI Kota Semarang dan para pengurus IOCO masing-masing.
“Fokus saja dengan latihan dan medali serta prestasi dan prestasi, sisanya biar KONI yang pikirkan,” tandasnya.
Adapun Ismail menyebut, ia kini fokus memperbaiki dan memulihkan cidera yang dideritanya.