Kerusuhan Suporter di Malang
Tragedi Stadion Kanjuruhan, Mahfud MD: Umumnya Korban Meninggal karena Sesak Nafas
Menkopolhukam Mahfud MD, umumnya korban meninggal karena desak-desakan, saling himpit, terinjak-injak, dan sesak nafas
TRIBUNJATENG.COM, JAKARTA - Menko Polhukam Mahfud MD mengungkapkan penyebab sebagian besar korban tewas kerusuhan di Stadion Kanjuruhan Malang.
Kerusuhan di Stadion Kanjuruhan seusai laga Arema FC vs Persebaya Surabaya tersebut, dikatakan Mahfud MD, umumnya korban meninggal karena desak-desakan, saling himpit, terinjak-injak, dan sesak nafas.
Mahfud MD juga menegaskan, tragedi di Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur, bukanlah bentrokan suporter.
"Perlu saya tegaskan bahwa tragedi Kanjuruhan itu bukan bentrok antar suporter Persebaya dengan Arema. Sebab pada pertandingan itu suporter Persebaya tidak boleh ikut menonton. Suporter di lapangan hanya dari pihak Arema,” tegas Mahfud dalam keterangannya, Minggu (2/10/2022).
Baca juga: YLBHI Desak Propam Polri dan POM TNI Periksa Aparat terkait Kerusuhan di Stadion Kanjuruhan
Baca juga: Total Korban Tewas Jadi 129 Orang, 34 Meninggal di Dalam Stadion Kanjuruhan Malang
Baca juga: Panpel Arema FC: Manajemen Bertanggungjawab untuk Korban Meninggal dan Luka
Baca juga: Tim DVI Mabes Polri Diterjunkan Identifikasi 127 Korban Tewas Kerusuhan di Stadion Kanjuruhan
Mahfud mengaku telah mendapatkan informasi terkait tragedi tersebut dari Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo dan sudah berkoordinasi dengan Kapolda Jawa Timur Irjen Nico Afinta.
Menurut Mahfud, pihak aparat sudah mengantisipasi melalui koordinasi dan usul-usul teknis di lapangan.
Misalnya, pertandingan agar dilaksanakan sore, bukan malam hari.
Selain itu, aparat keamanan juga meminta agar jumlah penonton disesuaikan dengan kapasitas stadion, yakni berjumlah 38.000 orang.
“Tapi usul-usul itu tidak dilakukan oleh panitia yang tampak sangat bersemangat. Pertandingan tetap dilangsungkan malam, dan tiket yang dicetak jumlahnya 42.000,” ungkap Mahfud.

Selain itu, Mahfud memastikan Pemerintah Kabupaten Malang menanggung biaya rumah sakit bagi korban.
Ia juga menyampaikan pemerintah menyesali dan turut bela sungkawa atas tragedi ini.
Mahfud berharap keluarga korban bersabar dan terus berkordinasi dengan aparat dan petugas pemerintah di lapangan.
Mahfud menambahkan, pemerintah telah melakukan perbaikan pelaksanaan pertandingan sepak bola dari ke waktu dan akan terus diperbaiki.
“Tetapi olahraga yang menjadi kesukaan masyarakat luas ini kerap kali memancing para suporter untuk mengekspresikan emosi secara tiba-tiba,” imbuh dia.
sesak nafas
Mahfud MD
gas air mata
Stadion Kanjuruhan
tragedi arema
korban arema vs persebaya
tribunjateng.com
Netizen Sebut Ngelawak, TPF Aremania Anggap Suporter Turun ke Lapangan Merupakan Tradisi |
![]() |
---|
Rekonstruksi Tragedi Stadion Kanjuruhan Digelar Kamis 20 Oktober 2022 |
![]() |
---|
Temuan 2 Kardus Botol Diduga Miras di Stadion Kanjuruhan Ternyata Obat Hewan Ternak |
![]() |
---|
Inilah Sosok Suprapti Eks PSI Ngaku Penjual Dawet di Kanjuruhan, Kini Bersimpuh ke Keluarga Korban |
![]() |
---|
Setelah Shin Tae-yong Ini Bentuk Dukungan Asnawi Kepada Ketum PSSI Iwan Bule |
![]() |
---|