Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Batang

Pabrik Pipa Wavin BV Dibangun di KIT Batang, Bisa Serap 500 Tenaga Kerja

Produsen pipa plastik dari Belanda, Wavin BV merealiasasikan pembangunan pabrik di Kawasan Industri Terpadu (KIT) Batang.

Penulis: dina indriani | Editor: m nur huda
Istimewa
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mendampingi Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam groundbreaking pabrik Wavin di Grand Batang City atau Kawasan Industri Terpadu Batang (KITB), Senin (3/10/2022). 

TRIBUNJATENG.COM, BATANG - Produsen pipa plastik dari Belanda, Wavin BV merealiasasikan pembangunan pabrik di Kawasan Industri Terpadu (KIT) Batang.

Pembangunan pabrik yang akan menempati lahan seluas 20 hektare itu ditandai dengan peletakan baru pertama atau groundbreaking pada Senin (3/10/2022).

Wavin merupakan anak usaha Orbia dan bergerak pada bidang bangunan dan infrastruktur. Menurut laporan Kementerian Investasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) pada 23 November 2020, komitmen investasi Wavin tercapai dalam pertemuan di Den Haag, Belanda, pada 11 November 2020.

Dalam laporan tersebut disebutkan pula nilai investasi Wavin di Indonesia sebesar 125 juta dollar AS, atau sekitar Rp 1,9 triliun berdasarkan kurs 3 Oktober 2022. Pabrik itu ditarget akan mulai beroperasi pada 2024, dengan proyeksi penyerapan 400-500 tenaga kerja secara langsung.

"Saya ucapkan terimakasih kepada Wavin BV yang sudah memberikan kepercayaannya meski negara lain sedang krisis kita beruntung bisa mendapatkan kepercayaan investasi. Dan setelah pabrik Wavin jadi, maka impornya sudah tidak ada lagi, dan di Provinsi Jateng, khususnya di Batang tercipta lapangan kerja untuk masyarakat sekitar," kata Presiden Jokowi, saat menghadiri groundbreaking pabrik Wavin BV di KIT Batang.

Menurut dia, investasi kini menjadi rebutan negara-negara di dunia di tengah ancaman krisis pangan, krisis energi, dan inflasi tinggi yang menjadi momok.

"Kenapa (jadi rebutan-Red)? Karena dengan investasi itulah nilai tambah akan diciptakan, penerimaan negara akan muncul, dan cadangan devisa akan muncul. Ini lah yang saya kira hal yang terus akan kita kejar investasinya, karena di situ akan mendorong pertumbuhan ekonomi," ucapnya.

Jokowi menyatakan, tidak mudah mendapatkan kepercayaan investasi, terutama terkait dengan persepsi terhadap aktivitas ekonomi dan iklim investasi di suatu negara.

Dalam kesempatan yang sama, Gubernur Jateng Ganjar Pranowo mengapresiasi banyaknya investasi yang saat ini sudah masuk ke provisni ini. Hal itu dinilai sebagai bukti kepercayaan investor kepada Indonesia.

"Tentu senang ya hari ini Presiden hadir, dan bisa menunjukkan kepada dunia, di tengah situasi ekonomi yang lagi sulit, ternyata kepercayaan investor cukup bagus, dan masuk di Batang, Jawa Tengah. Menurut saya itu menunjukkan kepercayaan Indonesia di kancah luar bahwa kita negara yang siap dalam situasi apapun, dan kondusif, sehingga investasi masuk," tuturnya.

Menurut Ganjar, masuknya investasi dari Wavin yang sudah melakukan groundbreaking bersama Presiden Jokowi menunjukkan pada dunia bahwa investasi jalan terus, dan negara ini terpercaya untuk investasi.

"Jadi ini pelajaran yang cukup bagus, di mana kawan-kawan di daerah, di Kabupaten Batang, tentu banyak di kabupaten/kota lain yang lain yang para bupati/wali kotanya sungguh-sungguh. Bagaimana investasi bisa masuk, layanannya mudah, murah, cepat, dan integritasnya terjaga. Mudah-mudahan ini men-trigger daerah-daerah lain untuk nanti mempercepat atau mendorong investasi bisa berjalan," tukasnya.

Berdasarkan laporan dari Menteri Investasi Indonesia Bahlil Lahadalia, sudah ada 10 perusahaan yang berinvestasi dan dalam proses konstruksi di KIT Batang, Mulai dari pabrik baterai mobil listrik, kaca, alat kesehatan, dan lainnya.

Tarik secepatnya

Bagi Ganjar, hal itu mendorong pemerintah daerah untuk segera secepatnya menarik perusahaan-perusahaan lain yang sudah menjalin kerja sama untuk masuk.

Sumber: Tribun Jateng
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved