Berita Jateng
Senangnya Petani Srinuk Usai Berasnya Dipopulerkan Ganjar
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo peduli dengan produk lokal. Seperti, beras Srinuk yang merupakan produk pertanian unggula
Penulis: hermawan Endra | Editor: Catur waskito Edy
Proses penelitian dimulai dari 2013 ke kantor BATAN di Jakarta. Dimulai uji lab, sampai 2016 riset skala lab selesai. Dilanjut dengan uji tanam di Desa Gempol Karanganom Klaten.
Baru 2019, akhirnya pemkab yakin ada tiga varietas yang layak diusulkan ke Kementerian Pertanian. Umurnya juga pendek sekitar 110 sampai 115 hari, batang juga lebih pendek namun rasa, pulen, wangi, dan lebih tahan hama daripada Rojolele lama.
"Kita namai Rojolele Srinuk, Rojolele Srinar, dan Rojolele Sriten. Srinar itu dari kata 'Dewi Sri Dewi Padi dan 'Nar' itu bersinar.
Srinuk itu Dewi Sri Dewi Padi dengan 'nuk' itu enak banget atau inuk. Inuk sendiri inovasi nuklir Klaten, Sriten itu Dewi Sri Klaten tapi waktu sidang pelepasan di Kementerian Pertanian itu Sriten dan Srinuk kecenderungannya agak mirip.
Jadi yang diloloskan harus salah satu. Yang diloloskan itu bukan jelek kualitasnya dan identik dengan Srinuk," ujarnya. (*)
Baca juga: Bupati Sukoharjo Buka Kejuaraan Tinju, Minta Peserta tak Emosi
Baca juga: Bupati Sukoharjo Buka Kejuaraan Tinju, Minta Peserta tak Emosi
Baca juga: 3 Amalan dan Doa Agar Hidup Bahagia dan Tenang
Baca juga: 32 Napi Rutan Kelas IIB Kudus Dilatih Jadi Montir, Saat Bebas Punya Ketrampilan