Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Kajen

Cerita Anak Muda Perajin Wayang Kulit di Pekalongan, Yudi: Darah Seni Turun Menurun

Derasnya arus modernisasi berpotensi menggerus kebudayaan asli Indonesia. Salah satunya seperti wayang, yang perlahan tergeser oleh budaya asing.

Penulis: Indra Dwi Purnomo | Editor: Muhammad Olies
TRIBUN Jateng/Indra Dwi Purnomo
Yudi Seto perajin wayang kulit di Kabupaten Pekalongan terlihat mewarnai wayang kulit yang dipesan orang. 

Ia mengungkapkan, proses pembuatan wayang kulit membutuhkan waktu satu bulan.

"Proses pembuatan wayang kulit itu dari pemetengan kulit yang dijadikan wayang hingga kering, terus membuat sketsa wayang, memahat kulit wayang, nyolet atau memberikan warna, setelah itu dilakukan pengepresan," ungkapnya.

Dari hasil karyanya dipasarkan melalui online dan offline, Yudi menjelaskan karyanya laku hingga ke luar kota seperti Jakarta, Tangerang, Solo, Kabupaten Batang, Kabupaten Pemalang, hingga Kalimantan.

",Di Kabupaten Pekalongan, mungkin saya perajin wayang kulit termuda."

"Rata-rata pembeli itu kolektor. Tapi ada juga dalang yang ada di Solo. Harga per wayang tergantung ukuran dan kerumitan bentuknya. Paling murah Rp 500 ribu, paling mahal yang pernah saya jual Rp 5 juta," jelasnya. (Dro)

Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved