Tragedi Kanjuruhan Malang
Pertanyaan Najwa ke Ibunya Soal Sakaratul Maut Sebelum Berangkat ke Kanjuruhan: Ternyata Pertanda
Najwa yang masih duduk di kelas 3 SMP Negeri 8 Malang dan berusia 15 tahun itu, merupakan korban meninggal tragedi Arema vs Persebaya di Kanjuruhan
TRIBUNJATENG.COM, MALANG - Di antara sekian banyak korban tragedi Kanjuruhan, terselip nama Najwa.
Dia adalah remaja yang baru dua kali nonton bola langsung di stadion.
Ibunya sempat melarang namun karena tiket sudah beli dan harganya mahal, Najwa tetap berangkat.
Kini ibunya diliputi duka dan penyesalan. Kenapa mengzinkan berangkat?
Ini kisahnya
Baca juga: Aksi Heroik Prajurit TNI Selamatkan Balita di Tengah Kerusuhan Stadion Kanjuruhan
Baca juga: Remaja yang Ditendang Oknum TNI Sempat Kembali ke Tribun, Lalu Pingsan, Pelaku Akhirnya Minta Maaf
Sebelum bertolak ke Batalyon Yonzipur 5/Arati Bhaya Wighina, Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Dudung Abdurachman mendatangi rumah Najwa Zalfa Abdillah, di Jalan KH Wahid Hasyim II, Kelurahan Kauman Kecamatan Klojen, Kamis (6/10/2022).
Najwa yang masih duduk di kelas 3 SMP Negeri 8 Malang dan berusia 15 tahun itu, merupakan korban meninggal tragedi Arema vs Persebaya di Stadion Kanjuruhan,Sabtu (1/10/2022) malam.
Dalam takziah tersebut, Jenderal Dudung didampingi Presiden Arema FC, Gilang Widya Pramana dan salah satu pemain Arema FC, Dendi Santoso.
Ibu almarhumah Najwa, Bilqis (35) menjelaskan terkait kedatangan KSAD dan Presiden Arema FC tersebut.
"Tadi pak KSAD bilang dan bertanya, almarhumah sama siapa berangkatnya terus ada luka lebam apa saja.
Kalau Gilang dan Dendi tadi, menceritakan kronologinya (saat terjadi kericuhan di Stadion Kanjuruhan).
Dan saat saya dengar ceritanya itu, saya masih belum kuat," ujarnya, Kamis (6/10/2022).
Dirinya menjelaskan, mendapat kabar anak pertamanya itu meninggal dari teman-temannya yang mengajak nonton di stadion.
"Saya mendapat telepon Minggu (2/10/2022) sekitar jam 02.00 WIB. Saya kaget, biasanya saya yang tanya kabar duluan, kok ini anak saya yang duluan nelpon," jelasnya
Saat diangkat, ternyata itu bukanlah suara anaknya, melainkan suara dari temannya yang mengajak nonton di stadion.