Pembunuhan PNS Kota Semarang
Jelang 40 Hari PNS Bapenda Semarang Iwan Boedi Terbunuh, Keluarga Tak Tenang, Akan Surati Jokowi
Keluarga Iwan Boedi Prasetijo PNS Bapenda Kota Semarang akan bersurat ke Presiden Republik Indonesia Joko Widodo untuk meminta keadilan
TRIBUNJATENG.COM,SEMARANG - Keluarga Iwan Boedi Prasetijo PNS Bapenda Kota Semarang akan bersurat ke Presiden Republik Indonesia Joko Widodo untuk meminta keadilan.
Keluarga hingga saat ini belum mendapatkan perkembangan kasus kematian tak wajar Iwan Boedi yang ditemukan di Kawasan Marina Semarang.
Anak pertama korban Theresia Alfita Saraswati mengatakan hampir 40 hari ditemukan sang ayahnya meninggal tak wajar.
Pihaknya belum mendapat pekembangan kasus tersebut.
Baca juga: Detik-detik Aksi Heroik Warga Tangkap Pembunuh Wanita di Villa Batu, Pelaku Sempat Todongkan Pisau
Baca juga: Viral Oknum TNI Pukuli Satpam Gudang Shopee Karena Paketan Tak Sesuai, Kapendam Angkat Bicara
"Dari kasusnya papa belum ada update terbarunya. cuma informasinya waktu itu sudah mengerucut ke pelaku tapi bukti-buktinya belum bisa dibuktikan," ujarnya saat ditemui tribunjateng.com di rumahnya, Jumat (7/10/2022).
Menurutnya sejak ditemukan, dokter forensik juga belum menentukan hari kematian ayahnya. Hal tersebut bisa terungkap jika pelaku telah tertangkap.
"Karena belum bisa mengungkap kami dalam waktu dekat akan bersurat ke Presiden Joko Widodo," tutur dia.

Tidak hanya bersurat ke Presiden, Pihaknya juga akan meminta bantuan Pengacara.
Pihak keluarga saat ini sedang memilih pengacara yang bisa memberikan pendampingan.
"Kasus papah cukup rumit dan kami masih menyeleksi mana menurut kami bisa mendampingi keluarga," imbuhnya.
Ia berharap polisi bisa segera mengungkap pelaku pembunuhan secara keji yang menimpa ayahnya.
Pihaknya selama ini mempercayakan penuh pengungkapan kasus tersebut kepada kepolisian.
"Keluarga berharap dalam waktu dekat bisa ada perkembangan dan mengarah ke pelaku.
Paling tidak bisa menenangkan keluarga.
Karena keluarga pun tidak bisa hidup tenang sebelum pelaku tertangkap.
Kami sudah mempercayakan kepolisian mudah-mudahan amanah.dan bisa mengumpulkan bukti-buktinya," tandasnya.
Sementara itu Kasatresktrim Polrestabes Semarang AKBP Donny Sardo Lumbantoruan menuturkan saat ini sedang melakukan pendalaman kasus tersebut.
Saat ini telah 30 orang saksi yang diperiksa pada kasus tersebut.
"Saat ini Polisi masih melakukan pendalaman kasus tersebut," ujar dia.
Kesaksian Terakhir Iwan Budi Sebelum Ditemukan Tewas

Iwan Budi, PNS Bapenda Kota Semarang yang ditemukan tewas di marina ternyata sempat memberikan kesaksian kepada polisi.
Kabid Humas Polda Jateng Kombes Iqbal Alqudusy menyebut korban sempat memberikan keterangan lisan kepada polisi sebelum dinyatakan hilang.
Melalui keterangan lisan Iwan Budi menjelaskan soal anggaran sertifikasi tanah yang tak lengkap.
"Didapat keterangan lisan dari saudara Iwan Boedi proses pensertifikatan tahun 2010," jelasnya saat dikonfirmasi, Jumat (16/9/2022).
Menurut keterangan Iwan, lanjut Iqbal, tidak terserapnya seluruh anggaran pensertifikatan tersebut disebabkan oleh alasan teknis.
"Yang bersangkutan juga bersedia memberikan keterangan," kata dia.
Dia menjelaskan duduk perkara Iwan Boedi dipanggil kepolisian terkait dugaan kasus korupsi.
Menurutnya, paada tanggal 5 April 2020 lalu ada aduan dari Aliansi Masyarakat Kota Semarang soal dugaan korupsi.
"Aduan tersebut soal dugaan korupsi di Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Kota Semarang," paparnya.
Kasus tersebut terkait kegiatan pensertifikatan tanah fasum, fasos, dan utility dari PT KAL kepada Pemerintah Kota Semarang sebanyak delapan bidang.
"Tanah tersebut bertempat di Kecamatan Mijen, Kota Semarang," imbuhnya.
Status penanganan aduan masyarakat adalah pengumpulan bahan keterangan dalam rangka lidik.
Penyelidik telah melakukan pengumpulan bahan keterangan dan klarifikasi.
"Ada lebih dari dua orang, sejak akhir 2021 dan 2022 ini yang sudah dimintai keterangan dan klarifikasi," imbuhnya.
Penyelidik pun sudah pernah bertemu dengan Iwan selaku analisis kebijakan muda.
"Selain itu juga bertemu atasannya bernama Paijo," paparnya. (*)
Baca juga: Pembunuhan Iwan Budi Membuat 3 Saksi Korupsi Lain Ketakutan, Ini Penuturan LPSK
Baca juga: Cerita Lain Kasus Pembunuhan Iwan Budi PNS Semarang, Istri Dua Kali Cari Korban di Makam Saat Hilang
Istri Pertanyakan Laptop di TKP
Sementara itu suasana duka menyelimuti rumah Paulus Iwan Budi di kawasan Tembalang, Kota Semarang, setelah hasil tes DNA atas mayat yang ditemukan di kawasan Marina terungkap.
Sesuai hasil tes DNA, mayat yang ditemukan di Marina identik dengan Iwan Budi, aparatur sipil negara (ASN) Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Kota Semarang.
Pantauan Tribun Jateng, Jumat (16/9/2022), tamu-tamu terus berdatangan ke rumah keluarga Iwan Budi.
Mereka datang untuk melayat dan menghibur istri dan keluarga korban.
Istri Iwan, Theresia Onee Anggarawati menyatakan, hingga saat ini dia belum mendapat kabar mengenai kapan jenazah Iwan diantar ke keluarga.
Pihaknya hingga saat ini masih koordinasi dengan polisi.
"Mungkin polisi masih mencari bagian-bagian yang hilang," ujar Onee saat ditemui di rumahnya, di Kelurahan Pedalangan, Kecamatan Banyumanik, Kota Semarang, Jumat.
Onee menyayangkan tidak adanya perlindungan terhadap suaminya, saat dipanggil menjadi saksi tindak pidana korupsi.
"Saya tidak minta pun, harusnya ada (perlindungan)," ujar Onee.
Menurut Onee, saat suaminya menjadi saksi, seharusnya ada wadah untuk melindungi keselamatannya.
Hal ini untuk mengantisipasi terjadi sesuatu yang tidak diinginkan.
"Kalau itu betul dia (Iwan) menjadi saksi, tolong ada wadah untuk melindungi saksi.
"Cukup Pak Iwan saja yang menjadi korban. Keluarga korban, saya rasa, juga harus ada perlindungan," ujarnya.
Onee menceritakan, hingga saat ini tidak ada barang-barang yang dibawa suaminya hilang.
Namun ada satu barang yang ditemukan di lokasi kejadian bukan milik suaminya.
"Ada laptop yang ditemukan. Namun itu bukan milik suami saya karena laptopnya ada di rumah," tuturnya.
Dia meminta, polisi terus mengawal kasus tersebut hingga tuntas.
Dia tidak ingin perkara yang menelan korban suaminya hilang begitu saja.
"Tolong kawal terus masalah ini terkait misteri permasalahan ini yang saya tidak tahu," ujarnya. (*)