Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Guru Berkarya

Belajar Guling Belakang Dengan Alat Bantu Bidang Miring

Tantangan terbesar dari seorang guru PJOK adalah tersampaikannya semua materi yang ada dalam kurikulum yang dimana tidak semuanya adalah permainan.

Penulis: Abduh Imanulhaq | Editor: galih permadi
Istimewa
Zulfikar Imam Muhtarom, S. Pd - Guru PJOK SMK Negeri 1 Trucuk Kabupaten Klaten 

Belajar Guling Belakang Dengan Alat Bantu Bidang Miring

Zulfikar Imam Muhtarom, S. Pd
Guru PJOK SMK Negeri 1 Trucuk Kabupaten Klaten

Dalam dunia Pendidikan saat ini seorang siswa dituntut untuk memiliki tingkat kebugaran jasmani yang baik, karena banyaknya dan padatnya jam belajar siswa dalam setiap minggunya apalagi untuk anak-anak Sekolah Menengah Kejuruan (SMK).

Namun selain itu ada hal yang lebih penting yaitu bagaimana mengatasi jenuhnya siswa dalam menghadapi pembelajaran di sekolah, salah satunya adalah dengan aktifitas jasmani dan permaian olahraga.

Tantangan terbesar dari seorang guru PJOK adalah tersampaikannya semua materi yang ada dalam kurikulum yang dimana tidak semuanya adalah materi permainan.

Yang apabila seorang guru salah dalam memberikan model pembelajaran maka justru akan membuat siswa semakin jenuh dalam proses pembelajaran di sekolah.

Untuk itu perlu adanya modifikasi dalam proses pembelajarannya, baik dari model penyampaian materi maupun alat atau sarana dan prasarananya.

Dalam hal ini berlaku juga untuk materi senam lantai, salah satunya adalah Gerakan roll belakang (guling ke belakang).

Senam lantai sendiri termasuk ke dalam kelompok senam artistik di mana senam artistik ini menurut Agus Mahendra (2001:12) merupakan penggabungan antara aspek tumbling dan akrobatik untuk mendapatkan efek-efek artistik dan Gerakan-gerakan yang dilakukan pada alat-alat tertentu.

Sedangkan roll belakang atau guling belakang menurut Muhajir (2006: 70), adalah mengguling ke belakang, posisi badan tetap harus membulat, yaitu kaki dilipat, lutut tetap melekat di dada, kepala ditundukan sampai dagu melekat didada.

Agar siswa mampu mempraktikkan Gerakan guling belakang dengan baik, maka siswa harus paham dengan tahapan-tahapan dalam melakukan Gerakan guling belakang.

Menurut Farida Mulyaningsih, dkk (2010: 30), tahapan-tahapan guling belakang adalah: Pertama, Sikap awal, jongkok membelakangi matras, kedua kaki rapat.

Kedua, Kedua paha menempel di perut, dagu menempel dada. Kedua telapak tangan menghadap ke atas dengan ibu jari menempel di samping telinga.

Ketiga, Berguling secara berurutan mulai dari pinggul, punggung, terakhir pundak (posisi punggung melengkung). Keempat, Kedua tangan menyentuh matras angkat kaki ke atas, jatuhkan ke belakang kepala.

Dalam prakteknya banyak sekali siswa yang kesulitan dalam melakukan Gerakan guling belakang terutama siswa putri.

Halaman
12
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved