Guru Berkarya
Belajar Guling Belakang Dengan Alat Bantu Bidang Miring
Tantangan terbesar dari seorang guru PJOK adalah tersampaikannya semua materi yang ada dalam kurikulum yang dimana tidak semuanya adalah permainan.
Penulis: Abduh Imanulhaq | Editor: galih permadi
Kendala yang sering dihadapi adalah kurangnya gaya dorong ke belakang pada saat melakukan guling ke belakang.
Dapat dilihat pada kelas X Ternak 1 SMK Negeri 1 Trucuk Klaten dari jumlah 36 siswa hanya 40 persen saja yang berhasil melakukan Gerakan guling depan dengan baik.
Sedangkan sisanya tidak mampu melakukan Gerakan guling belakang dengan baik.
Untuk itu dibutuhkan solusi untuk mengatasi permasalahan tersebut, salah satunya adalah dengan bidang miring.
Bidang miring ini terbuat dari papan kayu dengan ketinggian 75 cm, Panjang 1,5 – 2 meter dan lebar 1 meter dengan sudut kemeringan 40 derajat.
Dalam penerapannya diatas bidang miring ini diletakkan matras sebagai alas dalam melakukan Gerakan guling belakang, dan diharapkan mampu menambah gaya dorong ke belakang saat melakukan Gerakan guling ke belakang.
Setelah dilakukan pemanfaatan bidang miring dalam proses pembelajaran guling belakang ternyata ada pengaruh yang signifikan terhadap peningkatan hasil belajar siswa.
Yang awalnya tanpa menggunakan alat bantu bidang miring siswa yang berhasil melakukan Gerakan guling belakang hanya 40 persen, setelah menggunakan alat bantu bidang miring menjadi 95 persen.
Dari hasil tersebut maka penggunaan alat bantu bidang miring dalam peningkatan belajar guling belakang terbukti efektif. (*)