Teddy Minahasa Ditangkap
Gaya Teddy Minahasa Saat Jadi Koordinator Pengamanan Bikin Jokowi Tak Nyaman: Saya Ndak Mau Gitu
Teddy Minahasa kini telah ditetapkan sebagai tersangka dugaan kasus peredaran narkoba
TRIBUNJATENG.COM - Teddy Minahasa kini telah ditetapkan sebagai tersangka dugaan kasus peredaran narkoba.
Namanya langsung jadi perbincangan.
Apalagi ia baru saja ditunjuk sebagai Kapolda Jatim setelah sebelumnya menjabat Kapolda Sumatera Barat.
Ia diduga terlibat dalam peredaran narkoba jenis sabu seberat 5 kg.
Baca juga: Kisah Penggerebekan Sebuah Indekos yang Berujung Penangkapan Teddy Minahasa
Baca juga: Daftar Mutasi 14 Kapolda Terkini, Ini Posisi Irjen Pol Teddy Minahasa yang Batal Jadi Kapolda Jatim
Ternyata, sebelum menjadi bahan perbincangan lantaran keterlibatannya dalam peredaran narkoba, Teddy pernah memiliki pengalaman kurang mengenakkan dengan Presiden Joko Widodo.
Saat itu Teddy yang masih berpangkat Komisaris Besar Polisi bertugas sebagai koordinator pengamanan Jokowi.
Ketika itu, mantan Gubernur DKI Jakarta tersebut menjadi calon presiden (capres) di Pemilu Presiden (Pilpres) 2014.
Teddy adalah mantan Kapolres Malang dan mantan Kabid Registrasi dan Identifikasi (Regident) Korlantas Polri.
Kala itu, tim pengamanan Jokowi terdiri dari 42 personel polisi, termasuk Teddy selaku koordinator.
Pengamanan Jokowi berubah 180 derajat lantaran lebih ketat dari sebelumnya.
Jika sebelumnya pengawal Jokowi kerap berjalan di belakang, kala itu para pengawal Jokowi dari polisi kerap berada di depan.
Di lapangan, tidak jarang Teddy dan personelnya mendorong, memukul, dan membentak warga yang berebutan salaman atau berfoto bersama saat Jokowi blusukan.
Hal itu tak hanya menimpa masyarakat, tetapi juga wartawan.
Tampilan pengawal baru Jokowi ini juga tidak lepas dari perhatian masyarakat.
Sebab, semua pengawal mengenakan safari putih sehingga keberadaan mereka sangat mencolok perhatian.