Berita Semarang
Putri Takut Lintasi Jalan Berlubang dan Tak Rata di Jalan Protokol
Datangnya musim penghujan tidak hanya berpotensi terjadi bencana alam semisal banjir dan tanah longsor
Penulis: iwan Arifianto | Editor: Catur waskito Edy
Namun, jalur yang paling bikin was-was di Ngaliyan persisnya di turunan kampus 2 UIN Walisongo Semarang.
Depan Swalayan Aneka Jaya, ada tambalan tidak rata. Begitu juga di tanjakan di depan restoran cepat saji Ngaliyan.
"Cukup menganggu apalagi ketika malam dan hujan yang minim penerangan sehingga membahayakan pengguna jalan terutama pemotor," katanya.
Ia berharap, segera ada perbaikan jalan dari pemerintah supaya jalan lekas diperbaiki. Jangan sampai kondisi tersebut sampai memakan korban.
"Semoga kekas diperbaiki supaya tidak ada korban," ucapnya.
Terpisah, Kepala Bidang Bina Marga DPU Kota Semarang, Suriyaty menjelaskan, penanganan jalan berlubang di jalan protokol Kota Semarang dilakukan setiap hari termasuk saat musim hujan.
Diakuinya memang tidak ada tim khusus untuk melakukan penambalan jalan.
Namun, pihaknya punya lima tim yang diterjunkan meskipun mereka tidak melulu bekerja menambal lubang jalan.
Petugas melakukan pekerjaan lain seperti peningkatkan, pelebaran dan pemeliharaan jalan.
"Kondisi jalan protokol di perkotaan sudah bagus," ucapnya, Sabtu (15/10).
Selain itu, ia mengatakan bila pihaknya punya tim survei yang akan memeriksa kondisi jalan protokol.
Namun demikian ia minta agar masyarakat juga melapor ke DPU Kota Semarang bila menjumpai lubang di jalan.
Laporan bisa dilakukan melalui media sosial maupun kanal lainnya seperti Lapor Hendi.
Ia menjamin, setiap informasi dari warga pasti akan ditindaklanjuti dengan menerjunkan petugas dari setiap Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) di wilayah masing-masing.
"Misal laporan hari ini (kemarin, red) maka Senin kami tindaklanjuti sebab akhir pekan Asphalt Mixing Plant (AMP) atau produksi aspalnya libur," ujarnya.