Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Semarang

BPBD Ingatkan Masyarakat untuk Mewaspada Bencana Longsor dan Banjir Saat Musim Hujan

BPBD Kota Semarang ingatkan kepada masyarakat untuk mewaspadai longsor dan banjir.

Penulis: rahdyan trijoko pamungkas | Editor: sujarwo
dok warga Wonosari
Ilustrasi. Kondisi saat banjir di wilayah Wonosari RW 7, Ngaliyan, Kota Semarang, Februari 2022 silam. 

TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Semarang ingatkan kepada masyarakat untuk mewaspadai bencana longsor dan banjir akibat cuaca ekstrem.

Sekertaris BPBD Kota Semarang, Winarso menuturkan BPBD Kota Semarang telah memetakan beberapa kecamatan yang terdeteksi rawan longsor. Kecamatan tersebut berada di wilayah Gajahmungkur, Candisari, Tembalang, dan Banyumanik.

"Lokasi rawan longsor berada di dataran tinggi. Masyarakat wajib mewaspadai bangunan yang berada di tanah terjal," tuturnya saat dihubungi tribun jateng, Senin (17/10/2022).

Terkait banjir, kata dia, masyarakat juga wajib mewaspadai. Pihaknya telah memetakan beberapa kecamatan rawan banjir akibat cuaca ekstrim.

"Kecamatan rawan banjir Tugu, Semarang Barat, Semarang Timur, Gayamsari dan Semarang utara," terangnya.

Menurutnya, untuk mengantisipasi banjir juga telah disiagakan pompa dari Dinas Pekerjaan Umum (DPU). Pompa itu berada di sekitaran Jalan Kartini, Pasar Langgar, Kali Tenggang, Kali Sringin, dan di wilayah kelurahan Kuningan.

"Kalau hujan-hujan berjam jam dan cuaca ekstrim rawan banjir antisipasinya mengaktifkan pompa-pompa," imbuhnya.

Sementara itu Kepala Stasiun Meteorologi (Statmet) Semarang,  Sukasno mengatakan musim hujan terjadi dari bulan Oktober hingga Maret. Curah hujan tertinggi di Jawa Tengah terjadi di bulan Januari.

"Untuk bulan Oktober ini sudah memenuhi kriteria musim penghujan kurang lebih dalam satu bulan bisa 150 atau lebih dari 150 milimeter per bulan," ujarnya.

Menurutnya jika intensitas hujan 150 milimeter per bulan terjadi dalam satu hari masuk dalam kategori hujan ekstrim. Hal tersebut bisa menyebabkan banjir dan longsor. 

"Contohnya kemarin di Cilacap intesitas hujan lebih dari 150 milimeter, Waktu banjir kemarin tercatat hujan mencapai 300 milimeter dalam waktu satu hari," tuturnya.

Selain Cilacap, kata dia, hujan ekstrim rawan terjadi di Purworejo bagian utara, Wonosobo bagian selatan, Kebumen sebagian kecil di Utara, Kota Magelang sebagian besar, sebagian Temanggung Selatan, dan Kabupaten Semarang bagian selatan, dan sebagian besar Wonogiri.

"Kalau Kota Semarang masih aman.  Kalau yang saya sebutkan tadi musim hujan diatas normal," imbuhnya.

Ia menuturkan warga kota Semarang juga perlu waspada jika terdapat variabel yang mendukung cuaca ekstrim. Hal tersebut akan terjadi di Bulan Januari dan Februari. (*)

 

Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved