Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Kerusuhan di Kanjuruhan Malang

Andie Peci Ingatkan Rekomendasi TGIPF dan Sarankan Dirigen Aremania Yuli Sumpil Diperiksa Polisi

Andie Peci Ingatkan Rekomendasi TGIPF dan Sarankan Dirigen Arema FC Yuli Sumpil Diperiksa Polisi

Penulis: Fachri Sakti Nugroho | Editor: galih permadi
SURYAMALANG.COM/Purwanto
Andie Peci Ingatkan Rekomendasi TGIPF dan Sarankan Dirigen Arema FC Yuli Sumpil Diperiksa Polisi 

Selain suporter yang memasuki lapangan, rekomendasi itu merekomendasikan penyelidikan terhadap suporter yang melempar flare, melakukan perusakan mobil di dalam stadion, dan pembakaran mobil di luar stadion.

Mengenai rekomendasi penyelidikan suporter, Tim Gabungan Aremania mengaku keberatan dan menolak.

Tim Hukum dari gabungan Aremania menilai, penanganan Tragedi Kanjuran sebaikanya difokuskan pada penanganan korban.

Hal itu disampaikan oleh Tim Hukum dari Tim Gabungan Aremania, Anjarnawan Yusky.

Pihaknya sangat keberatan dan menolak adanya rekomendasi tersebut.

"Intinya tentang rekomendasi terkait itu (penyelidikan suporter) kami keberatan dan menolak."

"Artinya dalam kondisi sekarang, pendekatan yang dilakukan pemerintah yaitu fokus melaksanakan pengobatan, menjamin pemulihan hak korban, mengembalikan hak korban sebagaimana semestinya," ungkap Anjar.

Suporter Arema FC, Aremania turun kedalam stadion usai laga Arema FC melawan Persebaya Surabaya dalam lanjutan Liga 1 2022 di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, Sabtu (1/10/2022). Aremania meluapkan kekecewaannya dengan turun dan masuk kedalam stadion usai tim kesayangannya kalah melawan Persebaya Surabaya dengan skor 2-3
Suporter Arema FC, Aremania turun kedalam stadion usai laga Arema FC melawan Persebaya Surabaya dalam lanjutan Liga 1 2022 di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, Sabtu (1/10/2022). Aremania meluapkan kekecewaannya dengan turun dan masuk kedalam stadion usai tim kesayangannya kalah melawan Persebaya Surabaya dengan skor 2-3 (SURYAMALANG.COM/Purwanto)

Anjar berharap, TGIPF tak asal menyebut adanya bentuk provokasi dari suporter dalam tragedi Kanjuruhan.

Dia mengatakan, pernyataan itu harus betul-betul diselidiki.

"Harus dipastikan, apakah betul itu tindakan provokasi, jangan-jangan itu reaksi, kalau reaksi artinya ada perbuatan yang mendahului."

"Pada saat itu apakah benar-benar Aremania, itu juga rawan," kata Anjar melalui sambungan telepon pada Minggu (16/10/2022).

Dari informasi yang didapatkannya, ada suatu bentuk provokasi dari pihak tertentu kepada Aremania.

Namun, dia tidak mau menyebut siapa yang melakukan provokasi itu.

"Kalau Polri melakukan penyelidikan, biar Polri yang melakukan dulu, tapi berdasarkan keterangan teman-teman ada gambaran kenapa hal itu bisa terjadi."

"Saya enggak ingin berdebat, soal itu reaksi atau kita mendahului," ungkapnya.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved