Dongeng Anak
Dongeng Anak Sebelum Tidur Gadis Penjahit Kostum
Berikut dongeng gadis penjahit kostum, cerita pengantar tidur anak. Winona seorang gadis yatim piatu. Dia bekerja di sebuah gedung opera
Penulis: Alifia | Editor: galih permadi
“Saya bersedia bernyanyi untukmu, Nona Edwina! Kau tinggal berakting di panggung, biarkan saya mengisi suaramu dari belakang panggung. Saya hafal lagu-lagu yang harus kau nyanyikan!”
Edwina bimbang. Mana mungkin gadis pembuat kostum sanggup bernyanyi semerdu suaranya.
Tapi karena tak ada jalan keluar lain, Edwina menyetujui. Sebagai balasannya, dia memaafkan kecerobohan Winona dan mengganti kostum yang terbakar tersebut dengan gaun terbarunya yang tak kalah indah.
Pertunjukan berjalan sukses, penonton pun terpukau dengan suara Edwina yang lebih merdu dari biasanya. Mereka sama sekali tak tahu kalau suara itu adalah suara Winona.
Sutradara opera yang mengetahui kejadian ini segera memanggil Winona keesokan hari. Kebetulan dia sedang mencari aktris untuk lakon terbarunya.
Besok Winona mulai berlatih dan mendapatkan peran.
Winona sangat bersyukur. Keputusannya untuk kembali dan menyelesaikan persoalan justru membawa keberuntungan. Tapi dia segera ingat. Semua ini takkan terjadi tanpa saran bijaksana gelandangan perempuan yang tinggal di kolong jembatan. Dia segera mencari gelandangan itu.
Tapi berhari-hari dia mendatangi jembatan batu yang membelah kota, tak juga ditemuinya perempuan itu di sana. Winona nyaris putus asa. Ditanyanya seorang polisi kota yang sedang melintas.
“Apa anda tak melihat seorang perempuan tua yang tinggal di bawah jembatan?”
“Tak ada seorang pun yang tinggal di kolong jembatan. Dulu memang ada seorang perempuan yang hidup di bawah jembatan ini. Tapi dia bukan gelandangan biasa. Dia Claudia Ross, seorang aktris terkenal yang sering pentas di Goldvick Theatre, gedung opera ternama itu. Sejak kematian anak tunggalnya, dia jadi hilang ingatan.
Lalu dia hidup menggelandang di bawah jembatan. Sepuluh tahun lalu dia tenggelam terseret arus sungai!” kata polisi kota menjelaskan panjang lebar.
Winona terhenyak. Suara gemericik air sungai mengalun seindah suara gelandangan perempuan tua.
Hingga bertahun-tahun kemudian, suara sopran gelandangan perempuan itu selalu terngiang. Winona tak pernah melupakannya. Karena itu dia berlatih keras agar dapat bernyanyi semerdu Claudia Ross. Berkat kerja kerasnya, Winona menjadi seorang penyanyi opera yang termashyur hingga ke seluruh penjuru negeri.
(Cerita: Dwi Pujiastuti / Dok. Majalah Bobo)
Artikel ini telah tayang di bobo.grid.id dengan judul Kisah Gadis Penjahit
(*)