Berita Semarang
Kawanan Kera Liar Serbu Pemukiman Warga Kalisegoro Semarang
Kawanan monyet liar menyerbu pemukiman warga RT 4 RW 4 Kelurahan Kalisegoro Kecamatan Gunung Pati Kota Semarang.
Penulis: Muhammad Fajar Syafiq Aufa | Editor: Muhammad Olies
TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Warga RT 4 RW 4 Kelurahan Kalisegoro Kecamatan Gunung Pati Kota Semarang resah seiring serbuan kawanan monyet yang berkeliaran di pemukiman mereka. Pihak Kelurahan Kalisegoro melaporkan peristiwa ini ke (BKSDA) dan Dinas Pemadam Kebakaran (Damkar) Kota Semarang.
Lurah Kalisegoro, Rr Nuniek Akhiriani mengatakan kawanan kera liar memasuki pemukiman warga sudah dari dua hari yang lalu.
"Dari pemantauan warga RT 4 RW 4, hari pertama itu ada 15 kera yang masuk ke pemukiman dan hari kedua warga sekitar menemukan 50 kera yang masuk," jelasnya, Jumat (21/10/2022).
Baca juga: Thariq Halilintar Siap Lamar Fuji? Beli Cincin di Mall Central Park Jakarta
Baca juga: Jadwal Drawing dan Pembagian Pot Piala Asia U20 Uzbekistan, Timnas Indonesia Satu Pot dengan Jepang
Baca juga: Video Viral FX Rudy Tegaskan Dukung Ganjar Pranowo sebagai Capres Meski Partai Siapkan Sanksi
Karena warga resah dengan keberadaan kera yang masuk ke area pemukiman, maka pihak kelurahan melaporkan kejadian tersebut ke BKSDA dan Dinas Damkar Kota Semarang.
"Akhirnya tim di datangkan ke lokasi kami bertemu di lokasi kemudian membicarakan masalah mitigasinya masalah penaganannya," ungkapnya.
Menurut Nuniek, Kawanan kera biasanya datang ke pemukiman warga pada pukul 09:00 WIB - 11:00 WIB. Kera liar itu diduga ingin mencari makan.
"Kemudian mereka kembali ke tempatnya. Kera itu kembali lagi ke pemukiman sekitar pukul 15:00 WIB - 16:00 WIB sore. Memang maksudnya mencari makan dan tadi sudah dianalisa oleh tim BKSDA, sudah ditentukan titik poinya," jelasnya
Petugas BKSDA yang datang ke lokasi, menurut Nuniek juga akan menganalisa mengenai jumlah populasi kawan monyet di wilayah tersebut.
"Nanti akan dianalisa kembali mengenai jumlah populasi yang sudah tidak sehat atau melebihi batas populasi kelompok yang semestinya," katanya
Ia menyebut, populasi kawanan kera yang ada di wilayah itu telah bertambah dari populasi normalnya.
"Misalnya mestinya sekitar 20 ekor tapi ternyata diketahui 50 ekor berarti memang ada kera-kera bayi atau yang masih kecil ikut dalam kawanan itu. Jadi diindikasikan kelompok ini populasinya sudah membengkak dari kondisi normal," ungkapnya
Nuniek mengimbau kepada warganya untuk melakukan penanganan secara mandiri bila mendapat ganguan maupun serangan dari kera liar tersebut.
"Yang pertama diimbau untuk memberikan perlawanan berupa bunyi-bunyian bisa petasan, atau lainnya. Jika ada yang menyerang kita, sedia sprayer yang kira-kira bisa membuat kera itu takut, tapi tidak melukai," jelasnya.
Menurut Nuniek, berdasar pantauan tim BKSDA , pemukiman warga tersebut merupakan salah satu jalur lintasan kera yang dari daerah Kreo.
"Kalau tadi dilihat BKSDA memang itu adalah jalur lintasan antara kreo. Kalau kawana kera itu memiliki radius, homebase itu 20 km," lanjutnya