Ini Daftar 23 Obat Tanpa Kandungan Etilon Glikol yang Aman Dikonsumsi Menurut Kemenkes
Ini Daftar 23 Obat Sirup Tanpa Kandungan Etilon Glikol yang Aman Dikonsumsi Menurut Kemenkes
Penulis: non | Editor: galih permadi
Ini Daftar 23 Obat Sirup Tanpa Kandungan Etilon Glikol yang Aman Dikonsumsi Menurut Kemenkes
TRIBUNJATENG.COM - Berikut daftar 23 obat sirrup tanpa kandungan etilen glikol yang aman dikonsumis menurut kemenkes.
Kasus acute kidney injury atau gagal ginjal akut yang menyerang anak-anak usia 6 bulan-18 tahun di Indonesia kini mengalami peningkatan.
Melansir laman Kemenkes, per tanggal 18 Oktober 2022 tercatat sebanyak 189 kasus acute kidney injury yang didominasi usia 1-5 tahun.
Kasus gagal ginjal akut tersebut ditengarai karena adanya kandungan etilen glokol pada obat sirup anak.
Namun berikut daftar yang dirilis Kemenkes tentang obat yang aman dikonsumsi sesuai aturan tanpa kandungan etilen glikol:
1. Alerfed Syrup
2. Amoxan
3. Amoxicilin
4. Azithromycin Syrup
5. Cazetin
6. Cefacef Syrup
7. Cefspan Syrup
8. Cetirizin
9. Devosix Drop 15 ml
10. Domperidon Syrup
11. Etamox Syrup
12. Interzinc
13. Nytex
14. Omemox
15. Rhinos Neo Drop
16. Vestein (Erdostein)
17. Yusimox
18. Zinc Syrup
19. Zincpro Syrup
20. Zibramax
21. Renalyte
22. Amoksisilin
23. Eritromisin
Selain itu
Kementerian Kesehatan (Kemenkes) melalui RSCM Jakarta mendatangkan obat penawar bagi pasien gangguan ginjal akut misterius.
Hal itu dibenarkan Juru Bicara Kemenkes Mohammad Syahril menyampaikan, pemerintah telah memberi antidotum yang didatangkan langsung dari luar negeri.
Syahril memastikan bahwa obat penawar tersebut tidak hanya diberikan untuk pasien di RSCM, tetapi juga diberikan kepada semua pasien gangguan ginjal akut misterius di Indonesia.
Antidotum adalah obet penawar yang mampu memediasi dengan mencegah penyerapan toksin agar menghasilkan efek yang baik.
Misalnya, dengan cara mengikat dan menetralkan racun, memusuhi efek organ akhir, atau dengan menghambat konversi toksin menjadi metabolit yang lebih toksik, sehingga bermanfaat untuk mencegah bahaya selanjutnya.
Pada pasien gangguan ginjal akut, penderita diberikan antidotum agar mengurangi dan menekan tingkat keparahan dari hasil zat beracun yang terserap oleh tubuh
Dalam kasus ini zat kimia tersebut adalah ethylene glycol-EG, diethylene glycol-DEG, ethylene glycol butyl ether-EGBE yang melebihi dosis aman.
Mekanisme Kerja Antidotum Sasaran terapi antidot ialah penurunan atau penghilangan intensitas efek toksik zat beracun.
Strategi dasar terapi antidot meliputi penghambatan absorpsi, distribusi (translokasi), peningkatan eliminasi dan atau penaikan ambang toksik zat beracun dalam tubuh.
Acute kidney injury (AKI) atau cidera ginjal akut yang sebelumnya disebut gagal ginjal akut (GGA)
Acute kidney injury adalah hilangnya fungsi ginjal secara tiba-tiba yang berkembang dalam tujuh hari.
Penyebab umum yaitu karena kerusakan pada jaringan ginjal yang disebabkan oleh penurunan aliran darah ginjal dari sebab apa pun.
Misalnya tekanan darah rendah, paparan zat-zat berbahaya bagi ginjal, proses peradangan pada ginjal.
Atau penyumbatan pada ginjal atau saluran kemih yang menghambat aliran urin.
AKI didiagnosis berdasarkan temuan laboratorium yang khas, seperti nitrogen urea darah (BUN) dan kreatinin yang tinggi.
Sehingga menyebabkan ketidakmampuan ginjal untuk menghasilkan jumlah urin yang cukup. (*)