Berita Semarang
Semangkuk Gratis dari Warung Bubur Ayam Legenda Semarang, Romeo: Bagi Mereka yang Lapar dan Sakit
Ini adalah mimpinya sejak dulu ingin punya tempat makan yang bisa semua orang makan, termasuk orang yang lagi susah dan lapar tapi tak punya uang.
Penulis: iwan Arifianto | Editor: deni setiawan
TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Warung Bubur Ayam Legenda Kota Semarang memberikan bubur ayam gratis kepada siapapun yang membutuhkan.
Syarat penerimanya harus merupakan orang yang lapar atau yang sakit dengan kondisi tidak punya uang.
"Iya betul, bisa dapat gratis yang memiliki kriteria tersebut, tinggal datang saja ke outlet kami," kata pemilik Warung Bubur Legenda Kota Semarang, Romeo Julianto Sirait (37) kepada Tribunjateng.com, Senin (24/10/2022).
Warung Bubur Ayam Legenda memiliki dua cabang, masing-masing di Jalan Majapahit Kecamatan Pedurungan dan Puri Anjasmoro Kecamatan Semarang Barat.
Baca juga: Kabupaten Semarang Expo 2022 : Dari Inul Daratista, Abah Lala hingga DMasiv dan Nella Kharisma
Baca juga: Normalisasi Sungai Beringin Semarang Dipastikan Molor Sebulan, Ini Penyebabnya
Di dua cabang tersebut semuanya melayani gerakan sosial yang digagas sang pemilik warung.
Menurut Romeo, karyawan Warung Bubur Ayam Legenda sudah paham terhadap aksi sosial itu, sehingga siapapun tinggal datang ke warung.
Kemudian minta saja bubur kepada karyawan warung, nantinya mereka tak akan bertanya apapun sebab menyakini siapapun yang minta berarti butuh.
"Tidak sembarangan orang yang mau ambil bubur gratis itu."
"Yang benar-benar ambil berarti memang butuh," katanya.
Dia menyebut, setiap hari tiga sampai empat porsi bubur diberikan kepada warga yang membutuhkan.
Aksi tersebut tidak pertama kali dilakukan olehnya.
Kegiatan berbagi sudah dilakukan sejak warung buburnya buka yakni pada Maret 2021.
Ketika itu dia prihatin melihat banyak warga yang terpaksa isolasi mandiri (isoman) tapi dalam kondisi ekonomi terbatas.
Ditambah ketika itu masih dalam Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM).

Baca juga: Pengakuan Dhanny Gelap Mata Cekik Istri Hingga Tewas di Semarang, Punya Bukti Korban Berselingkuh
"Ketika itu sehari bisa bagikan 200 porsi bubur ayam untuk warga isoman di Kota Semarang," ungkapnya.
Dia memulai gerakan sosial itu dari dana pribadi.
Namun lama kelamaan banyak masyarakat yang membantu karena aksi sosialnya ketika itu cukup banyak orang yang akhirnya tahu.
Masyarakat akhirnya ikut membantu dengan memberikan sumbangan uang maupun barang seperti beras, telur, dan bahan masakan lainnya.
Seiring berjalannya kasus Covid-19 yang melandai, aksi sosial diganti dengan bubur gratis bagi orang sakit dan lapar.
"Orang baik itu sebenarnya banyak, tinggal niat yang bener," ungkapnya kepada Tribunjateng.com, Senin (24/10/2022).
Baginya, berbagi makanan ke orang itu merupakan kebahagiaan.
Baca juga: 200 ASN di Pemkot Semarang Ikuti Seleksi Beasiswa Pendidikan Lanjutan, Ini Pesan Mbak Ita
Apalagi ini mimpinya sejak dulu ingin punya tempat makan yang bisa semua orang makan, termasuk orang yang lagi susah dan lapar tapi tak punya uang.
"Melalui Warung Bubur Ayam Legenda ini, mimpi saya bisa kesampaian," ungkapnya.
Ternyata semangat berbaginya muncul lantaran ada pengalaman pahit semasa kecil saat keluarganya masih hidup susah.
Dia merasakan lapar tidak bisa makan, jadi terpaksa ketika makan harus utang di warung.
Dia pun merasa senang ketika waktu kecil ada orang memberikan makanan sehingga kondisi sekarang bagian dari membayar kebaikan orang-orang waktu itu.
"Saya dulu mau makan telur saja mesti utang di warung."
"Jadi sekarang saya ingin mengembalikan kebaikan itu," papar pria dua anak itu. (*)
Baca juga: Kades dan Bendahara Desa Pretek Jadi Tersangka, Kasus Korupsi Dana Desa, Ditahan di Rutan Batang
Baca juga: Kronologi Pelaku Hendak Rudapaksa Warga Cilongok Banyumas, Leher Korban Dicekik Saat Berontak
Baca juga: Akuntansi UNSOED Gelar Kuliah Umum Tentang Corporate Governance