Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Nojorono Kudus

Nojorono Kudus Luncurkan Buku Sejarah Caping Kalo, Budaya Khas Kabupaten Kudus

Indonesia tidak hanya diberkahi sumber kekayaan alam yang melimpah, namun juga diberkahi oleh seni dan kebudayaan yang indah dan beragam.

Penulis: Abduh Imanulhaq | Editor: galih permadi
IST
CAPING KALO : Direktur Utama PT Nojorono Tobacco International Stefanus JJ Batihalim menyerahkan buku Caping Kalo kepada Bupati Kudus HM Hartopo. Buku Caping Kalo telah tercatat sebagai Hak Kekayaan Intelektual di Kemenkumham. 

TRIBUNJATENG.COM, KUDUS — Indonesia tidak hanya diberkahi sumber kekayaan alam yang melimpah, namun juga diberkahi oleh seni dan kebudayaan yang indah dan beragam.

Nojorono Kudus melalui Yayasan Karya Bakti Nojorono (YKBN), berkolaborasi dalam proyek penelitian terhadap salah satu kebudayaan khas Kudus, yakni Caping Kalo.

KHAS KUDUS : Sejumlah perempuan menari dengan mengenakan Caping Kalo yang merupakan salah satu budaya khas Kudus, saat puncak HUT ke-90 PT Nojorono Tobacco International pada 14 Oktober 2022..
KHAS KUDUS : Sejumlah perempuan menari dengan mengenakan Caping Kalo yang merupakan salah satu budaya khas Kudus, saat puncak HUT ke-90 PT Nojorono Tobacco International pada 14 Oktober 2022.. (IST)

 Jauh sebelum istilah strootjes yang kemudian dinamai kretek dicatat Belanda, eksistensi Caping Kalo sudah dikenal sebagai warisan budaya asli dari Kudus.

Asingnya informasi terkait Caping Kalo sebagai produk budaya khas Kudus, mendasari YKBN untuk menjaga kelestarian Caping Kalo dari kepunahan dan minimnya literasi. 

Proyek penelitian Caping Kalo,  telah tercatat di surat Pencatatan Inventarisasi Kekayaan Intelektual Komunal tentang Caping Kalo sebagai Ekspresi Budaya Tradisional maupun sebagai Pengetahuan Tradisional.

Penyerahan Buku Caping Kalo secara simbolis dilakukan melalui Perwakilan Kemenkumham dan Kemenparekraf, dan diserahkan pada Bupati Kudus HM Hartopo. 

Bupati Kudus HM Hartopo mengapresiasi Nojorono Kudus atas kontribusinya dalam pelestarian budaya khas Kudus.

”Saya atas nama Pemkab Kudus sungguh apresiasi atas upaya yang dilakukan oleh Nojorono Kudus.

Caping Kalo merupakan bagian dari kekayaan budaya yang dimiliki oleh Kabupaten Kudus.

Oleh karena itu, semoga dengan upaya ini, Caping Kalo makin dikenal dan terjaga dari kepunahan,” harapnya. 

Sri Martono selaku Ketua Yayasan Karya Bakti Nojorono menerangkan, dengan semakin matangnya usia Nojorono di tahun 2022 ini diharapkan bisa membawa banyak manfaat bagi masyarakat.

Sesuai dengan tema yang diambil yakni Hidup yang Menghidupi. 

”Mengusung tema hidup yang menghidupi, kami harap sumbangsih Nojorono Kudus melalui YKBN dalam proyek penelitian serta penulisan buku Caping Kalo mampu membawa banyak manfaat untuk masyarakat kedepannya,” jelas Sri.

Sri menambahkan, Nojorono Kudus melalui YKBN, berkomitmen untuk memberikan dukungan dan membantu pengembangan masyarakat dengan berbagai kegiatan (income generating activities) yang memberikan manfaat dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat, dalam hal ini UMKM perajin Caping Kalo.

Dengan demikian, hal ini diharapkan dapat membantu pelestarian budaya bangsa dan kearifan lokal di Jawa Tengah, khususnya di Kabupaten Kudus.

Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Komentar

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved