Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Dongeng Anak

Dongeng Anak Sebelum Tidur Sayap Burung Alap-Alap

Inilah dongeng fabel yang cocok dibacakan untuk anak sebelum tidur berjudul Sayap Burung Alap-alap.

Penulis: Alifia | Editor: galih permadi
audubon.org
Dongeng Bulu Sayap Burung Alap-alap  

Dongeng Anak Sebelum Tidur Sayap Burung Alap-Alap

TRIBUNJATENG.COM- Inilah dongeng fabel yang cocok dibacakan untuk anak sebelum tidur berjudul Sayap Burung Alap-alap.                     

Di sebuah jalan di kota Saints Petersburg, hiduplah seorang pedagang kaya bernama Pak Terenin. Ia memiliki 3 orang anak. Anak pertama dan kedua sangat cantik, tetapi sombong. Anak bungsunya bernama Isveta. Sifatnya agak berbeda. Walau cantik, ia sederhana dan pekerja keras.

Baca juga: Dongeng Sebelum Tidur Gajah dan Semut Kecil

Baca juga: Dongeng Anak Sebelum Tidur, Itik yang Buruk Rupa Untuk Mendidik Karakter

Baca juga: Dongeng Fabel Anak Sebelum Tidur Keledai dan Zebra

Baca juga: Dongeng Sebelum Tidur Bapak Petani dan Sepatu Kesayangan

Suatu hari, Pak Terenin bersiap-siap untuk pergi berdagang. Ia bertanya kepada ketiga anak perempuannya. “Ayah akan pergi sebentar lagi. Oleh-oleh apa yang kalian inginkan?”

 Anak pertama dan kedua meminta oleh-oleh baju yang mahal, sepatu, dan perhiasan. Isveta meminta sesuatu yang berbeda. “Ayah, tolong bawakan aku bulu sayap burung alap-alap yang berkilau.”

 Pak Terenin kaget mendengar permintaan yang aneh itu. Namun ia teringat, Isveta suka pada kisah legenda. Salah satu legenda yang disukai Isveta adalah legenda tentang burung alap-alap yang sering diceritakan penduduk kota Saints Petersburg. Konon, ada seorang pangeran tampan yang disihir menjadi burung alap-alap. Maka, Pak Terenin berjanji akan mengabulkan permintaan Isveta, seperti juga permintaan kedua kakaknya.  

Pak Terenin lalu pergi untuk berdagang ke beberapa kota. Beberapa hari kemudian, ia sudah dalam perjalanan pulang. Ia telah membeli oleh-oleh yang diminta oleh kedua kakak Isveta. Namun ia belum menemukan bulu seekor alap-alap yang berkilau yang diminta oleh Isveta.

Sesaat sebelum ia memasuki kota Saint Petersburg, ia bertemu seorang kakek yang sudah bungkuk. Ia tak tahu nama kakek itu, namun mereka selalu saling menyapa jika berpapasan.

“Hey, Kakek! Semoga kau sehat hari ini!” sapanya.

 “Salam sejahtera juga untukmmu, saudagar Terenin! Kau sudah pulang dengan selamat, tetapi kau tampak sedih…” kata kakek itu.

 “Itu betul, Kek. Putri bungsuku, Isveta meminta oleh-oleh sehelai bulu sayap burung alap-alap yang berkilau. Tetapi aku tidak menemukannya dimana pun.”

Si kakek tua itu mengangguk dan berkata, “Aku punya sehelai bulu sayap burung alap-alap yang sangat langka. Dan itu bukan untuk dijual. Aku akan memberikan bulu itu sebagai hadiah untukmu, karena kau adalah orang yang baik.”  Kakek itu lalu membelikan sehelai bulu sayap burung alap-alap pada Pak Terenin. Bulu itu berkilau indah.  

Pak Terenin pulang dengan hati yang lega dan bahagia. Ia memberikan hadiah baju yang mahal, sepatu dan perhiasan kepada kedua anak pertamanya, dan memberikan bulu alap-alap yang berkilau itu kepada Isveta, si anak bungsu.

Kedua anak pertamanya langsung mencoba baju-baju yang diberikan oleh ayahnya di depan cermin sambil menertawakan Isveta yang meminta oleh-oleh yang aneh. Tetapi Isveta tidak peduli. Ia berjalan menuju gazebo kayu di halaman rumahnya. Ia melempar bulu burung itu ke udara sambil tertawa senang. Ia membayangkan akan  ada pangeran tampan muncul di depannya. Dan…

TRING! Tak disangka. Bulu sayap burung itu berubah menjadi seekor burung alap-alap besar. Alap-alap itu lalu berubah lagi, menjadi seorang pemuda yang tampan. Isveta sangat terkejut dan gembira. Keduanya berkenalan, lalu mulai bercakap menceritakan pengalaman hidup masing-masing. Pemuda tampan itu bernama Igor.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved