Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Kriminal

Sikap Aneh Rudiansyah Hari Itu Dirasakan Ibunya, Ia Dibunuh Teman Pakai Batu yang Dimasukkan Karung

Polres Demak berhasil menangkap pelaku pembunuhan yang dilakukan sesama pengamen saat pesta miras

Penulis: Tito Isna Utama | Editor: muslimah
TRIBUNJATENG/Tito Isna Utama.
Kapolres Demak AKBP Budi Adhy Buono saat jumpa pers di pendopo Mapolres Demak. 

TRIBUNJATENG.COM - Rudiansyah dibunuh temannya saat pesta miras bersama.

Sunarni ibu korban mengatakan korban dikenal sebagai pribadi yang suka bercanda.

"Dia itu orangnya suka bercanda dan suka tertawa tidak pernah marah," kata Sunarni kepada Tribunjateng, Jumat (28/10/2022).

Sebelum kejadian itu pun, ibu kandung korbanĀ  sempat merasakan keanehan pada anaknya.

Baca juga: Gigi dan Rambut Krisnawati Mirip Dengan Mayat Dalam Tas Laudry di Jepara, Dia Hilang 4 Hari Lalu

Baca juga: Tampil Mesra dengan Ridwan Kamil di Solo, Ganjar Bungkam Dapat Pertanyaan Mengagetkan Ini

Biasanya terlihat tidak pernah sedih, tapi pada saat itu Rudiansyah terkesan memiliki masalah banyak.

"Ia diam terus duduk di kursi diam saja, terus saya tanyakan kenapa to, dia menjawab aku rakpopo mak (saya tidak papa bu)," ujarnya.

Kejanggalan tersebut dirasa Sunarni pada pagi hari saat Rudiansyah tiba-tiba sudah keluar bersama istrinya.

Waktu itu pun, Sunarni meminta korban untuk makan terlebih dahulu sebelum pergi bersama istrinya pada pagi hari.

Setelah pergi bersama istrinya, korban sempat pulang kerumah sebelum sholat dhuhur sekira 12.00 wib.

Saat pulang kerumah pun, korban terkesan sering melamun seperti memiliki masalah cukup berat.

"Berangkat sore, pagi keluar ngater istri setelah itu pulang siang hari kok malah ngelamun kayak sedih," jelasnya.

Rasa janggal hatinya pun mulai membuat resah Sunarni dengan sifat anaknya berbeda pada waktu itu.

"Terus saya yaudah nanti makan yah. Terus saya masuk kamar tapi hati saya tidak enak kalau mau pergi akan saya ingatkan," tuturnya.

Pada waktu itupun Surnani mengaku ketiduran dan tidak mengetahui kepergian dari Rudiansyah.

"itu siang saya ketiduran bangun anak itu sudah tidak ada dirumah. Jadi tidak tau jam berapa perginya," jelasnya.

Tidak berpamitan, sekira sore hari korban pergi keluar saat posisi Sunarni tertidur.

Ditunggu sampai habis magrib, korban tak kunjung pulang, sampai istrinya sempat bertanya kepada Sunarni apakah suaminya sudah pulang.

Sampai malam hari pun Sunarni tidak dapat kabar korban, pada saat itu ia mengaku merasa kejanggalan hingga tidak bisa tidur seperti biasanya.

Pada tengah malam kata Sunarni, sempat kaget dengan kabar korban ditemukan sudah tidak bernyawa.

Pada waktu itupun lanjutnya, korban sempat berpesan kepada adik-adiknya untuk selalu berbakti dengan ibunya.

"Bocahnya tuh masuk terus bilang sama adeknya nang mamak ditinggal bapak, kalau punya duwit di kasih mamak kasian, kudu pinter," tutupnya.

Pembunuhan saat Pesta Miras

Polres Demak berhasil menangkap pelaku pembunuhan yang dilakukan sesama pengamen saat pesta miras.

Pembunuhan itu dilakukan oleh pelaku, yaitu Sugiharto (28), warga Bedono, Kecamatan Sayung, Kabupaten Demak, kepada korban Rudiansyah (21), warga Desa Kalisari, Kecamatan Sayung, Kabupaten Demak

"Kami mengamankan satu tersangka kasus pembunuhan atas nama Sugiarto," kata Kapolres Demak, AKBP Budi Adhy Buono, saat jumpa pers, di Pendopo Mapores Demak, Jumat (28/10).

Menurut dia, kejadian itu terjadi pada Selasa (25/10), sekitar pukul 22.00, di semak-semak yang berada di Desa Botorejo, Kecamatan Wonosalam, Kabupaten Demak.

"Jadi ini ungkap kasus dilakukan oleh Satreskrim Polres Demak bersama dengan Resmob Polda Jateng dan Polres Jepara," jelasnya.

Kapolres menuturkan, kronologi insiden tersebut berawal dari empat orang yang terdiri dari dua laki-laki dan dua perempuan hendak pergi ke Semarang menggunakan bus.

Di tengah perjalanan, keempat orang itu ternyata tidak memiliki uang yang cukup saat hendak ditagih biaya oleh kondektur.

Baca juga: Tampil Mesra dengan Ridwan Kamil di Solo, Ganjar Bungkam Dapat Pertanyaan Mengagetkan Ini

Baca juga: Gigi dan Rambut Krisnawati Mirip Dengan Mayat Dalam Tas Laudry di Jepara, Dia Hilang 4 Hari Lalu

Karena tidak memiliki uang, kondektur terpaksa menurunkan keempat orang tersebut di perempatan Desa Botorejo, Wonosalam, Kabupaten Demak.

Usai turun dari bus, keempat orang itu mencari tempat untuk beristirahat sejenak di warung yang sudah tutup.

Ketika beristirahat, keempat orang itu dihampiri pelaku dan korban untuk minum miras.

Dari ajakan tersebut, keempat orang itupun minum bersama dengan pelaku dan korban.

Saat minuman pertama habis, korban dan satu di antara keempat orang itu hendak membeli miras lagi karena dianggap kurang.

Usai membeli miras, keempat orang itu bersama pelaku dan korban kembali melanjutkan pesta miras.

Ketika itulah pelaku dan korban sempat cekcok lantaran dihina korban di depan keempat orang tersebut.

Merasa tak terima, pelaku gelap mata hingga spontan mengambil batu yang berada di sebelahnya, lalu dimasukkan ke dalam sarung yang dibawa, dan memukulkannya sebanyak tiga kali ke wajah korban.

Usai dipukul, korban sempat lari ke dalam area perkebunan milik warga.

Ketika itu pelaku kembali memukul korban hingga tak berdaya sebanyak 10 kali sampai korban tidak sadarkan diri.

"Tersangka ini menutupi jasad korban menggunakan rumput-rumput dan sampah berada di sekitar rawa tersebut," jelas Kapolres.

Polisi mengamankan barang bukti yaitu uang sejumlah Rp 65 ribu, dua buah kalung perak, satu buah ikat pinggang warna pelangi, sepasang sendal jepit, satu buah sarung warna abu-abu motif kotak-kotak, satu buah celana pendek, satu buah kaos hitam, satu buah batu, dan satu sepeda motor Suzuki FU tanpa pelat nomor.

Atas tindakan tersebut, pelaku dijerat Pasal 338 KUHP Subsider Pasal 365 Ayat (3) KUHP, dan Subsider Pasal 251 Ayat (3) KUHP, dengan ancaman pidana penjara paling lama 15 Tahun. (ito)

Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved