Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Jateng

Pemprov Jateng Dorong Program Riset and Development, di Pekan Apresiasi LPPM Unnes

Pemerintah Provinsi Jawa Tengah mendorong program riset and development di lingkungan kampus.

Penulis: hermawan Endra | Editor: Catur waskito Edy
hermawan endra
Pekan apreasiasi LPPM Unnes, Selasa (1/11). Pemerintah Provinsi Jawa Tengah mendorong program riset and development di lingkungan kampus. Pihak swasta pun diharapkan untuk memberikan dukungannya, seperti misalnya dalam penyaluran corporate social responsibility (CSR) 

TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Pemerintah Provinsi Jawa Tengah mendorong program riset and development di lingkungan kampus.

Pihak swasta pun diharapkan untuk memberikan dukungannya, seperti misalnya dalam penyaluran corporate social responsibility (CSR)

Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo mengatakan, program riset and development semacam memang harus diberikan dukungan. Anak-anak muda yang penuh inovasi ini harus didampingi, entah dari pemerintah, perusahaan, masyarakat dan lainnya.

"Penelitian semacam ini harus didukung. Ya biasanya kendalanya anggaran, maka CSR bisa diarahkan ke sini.

Bisa juga mereka yang bayar pajak, diberikan tax deduction dan diberikan pada peneliti seperti anak-anak muda ini," jelasnya saat berkegiatan di Yogyakarta menyempatkan waktu menengok bengkel pembuatan Bimasakti beberapa waktu lalu. 

Senada dengan hal tersebut, Ketua LPPM Unnes, Prof Dr Benny Riyanto mengatakan, saat ini berada pada arus peradaban yang kuat dan berjalan dengan sangat cepat.

Dengan adanya kemajuan teknologi dan revolusi industri era ini menuntut untuk bergerak cepat dan inovasi serta terus mengembangkan teknologi agar tidak ketinggalan dalam mengarungi arus peradaban di tengah-tengah revolusi industri. 

"Inovasi merupakan aspek penting dalam memajukan bangsa ini agar mampu bersaing di kancah internasional," imbuhnya saat memberikan sambutan di acara pekan apreasiasi LPPM Unnes, Selasa (1/11). 

Acara tersebut merupakan bentuk apresiasi yang diberikan kepada para inovator, inventor, peneliti, pengabdi, pengelola jurnal, pemberdaya desa dan juga pelaksana KKN yang telah berkontribusi dalam menghasilkan program dan inovasi yang berguna dan bermanfaat bagi masyarakat. 

Dilaksanakan setiap tahun sekali yakni pada 1 November karena bertepatan dengan hari inovasi. Unnes telah memiliki rumah inovasi, produk yang ada di dalamnya dihasilkan oleh para dosen dan mahasiswa Unnes. 

Inovasi yang dihasilkan sangat beragam mulai dari aplikasi, inovasi produk pangan, inovasi batik, dan lain sebagainya. Acara pekan apreasiasi ini nantinya akan memberikan penghargaan dalam beberapa kategori. 

Kategori tersebut antara lain, advance journals, startup journals, peneliti exacta terbaik, peneliti soshum, pengabdi, kelompok mahasiswa tergiat, desa responsif, DPL inspiratif, anugrah lokal hero, innovation award kategori mahasiswa dan dosen serta leadership award. 

Mengundang para mitra dan stakeholder antara lain Bappeda Kabupaten/Kota Se Jawa Tengah, Ketua LPPM Universitas di lingkungan Kota Semarang, Bank Indonesia, Jasa Raharja, Perbankan, Kepala Dinas di lingkungan provinsi Jawa Tengah, PT Indonesia Power, Pertamina, Phapros, camat serta kepala jasa. 

"Harapannya dengan mengundang beberapa mitra dan stakeholder bisa menjalin kerjasama yang semakin  yang makin sukses, terutama berhubungan dengan inovasi," imbuhnya. 

Sementara itu, Rektor Unnes, Prof Dr S Martono mengatakan, inovasi muncul bukan karena penelitian melainkan dari kreativitas dan keinginan membuat sesuatu yang baru. Didalam proses tersebut barulah ada yang namanya penelitian. 

Jika seseorang telah menjadikan dasar tersebut sebagai pedoman maka akan mengesampingkan uang atau biaya yang nantinya akan dikeluarkan. 

"Acara ini diharapkan bukan akhir, tapi justru awal untuk menciptakan inovasi baru ke depan. Tantangannya adalah hasil penelitian ini bukan hanya menjadi prototipe tapi dapat diproduksi secara massal," imbuhnya. 

Menurutnya di era Perguruan Tinggi Negeri Badan Hukum (PTNBH) sekarang ini, proses penelitian tidak mungkin mengandalkan uang kuliah mahasiswa, butuh dukungan pihak luar seperti misalnya bantuan corporate social responsibility (CSR).

Ia berharap melalui kegiatan ini akan menambah semangat untuk bekerja sama mewujudkan ide baru sehingga bisa dinikmati semua kalangan.  (*)

Baca juga: Bangkitkan Batik dan Lurik, Banyumas In Fashion 2022 Segera Digelar November Ini

Baca juga: Satpol PP Karanganyar Sosialisasikan Larangan Memberi Uang Kepada PGOT

Baca juga: Ancaman Nyata Resesi Ekonomi, di Kudus Jumlah PHK Meningkat Dua Kali Lipat

Baca juga: Saat Warga Masuk Rumah, Suami Yang Bunuh Anaknya dan Bikin Istri Kritis Tengah Ngopi Sambil Merokok

Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved