Berita Kudus
Pandemi Covid-19 Mereda, Museum Kretek Kudus Ramai Saat Akhir Pekan
Museum Kretek mengalami lonjakan pengunjung setelah pandemi Covid-19 mulai mereda di Kabupaten Kudus.
Penulis: Rifqi Gozali | Editor: muslimah
TRIBUNJATENG.COM, KUDUS - Museum Kretek mengalami lonjakan pengunjung setelah pandemi Covid-19 mulai mereda di Kabupaten Kudus.
Destinasi yang sarat akan nilai sejarah itu kini per hari ada ada puluhan pengunjung, kalau akhir pekan bisa mencapai 100 lebih pengunjung.
"Sejak Covid-19 di Kudus mulai mereda satu tahun terakhir, pengunjung mulai berdatangan," kata Kepala UPTD Museum dan Taman Budaya, Yusron.
Yusron mengatakan, setiap hari Museum Kretek ada pengunjung kisaran 50 orang. Kemudian saat akhir pekan atau Minggu bisa mencapai 100 lebih pengunjung.
"Kalau hari Jumat itu pengunjungnya dari luar kota. Biasanya mereka yang menjenguk anaknya yang di pondok pesantren di Kudus. Kemudian saat Sabtu dan Minggu itu dari luar daerah dan dalam Kudus sendiri," kata Yusron.
Umumnya para pengunjung yang datang dari luar Kudus ingin mengetahui seluk-beluk perihal kretek Kudus.
Ada pula yang penasaran dan mengunjungi museum untuk mengobati rasa penasarannya.
Sedangkan warga Kudus yang berkunjung ke Museum Kretek pada umumnya ingin menikmati wahana pelengkap berupa kolam renang yang ada di kompleks museum.
Untuk harga tiket masuk kompleks Museum Kretek bisa dikatakan relatif murah. Pada hari Senin sampai Sabtu, tiket masuk museum yakni Rp 4 ribu. Saat hari Minggu Rp 5 ribu.
Kemudian untuk masuk ke wahana kolam renang pengunjung akan ditarik tiket seharga Rp 15 ribu dan wahana ember tumpah tiketnya seharga Rp 7 ribu.
Bagaimanapun museum ini ada tiket masuk yang dibebankan pada pengunjung. Oleh karena itu, ada target pendapatan yang ditargetkan untuk menambah kas daerah.
Kata Yusron, Museum Kretek dibebani pendapatan daerah tahun ini sebesar Rp 700 jutaan. Saat ini sudah terealisasi 70 persennya atau kisaran Rp 500 juta.
"Kami optimistis bisa mencapai target sampai akhir tahun," kata dia.
Kemudian, untuk mengenalkan museum ke masyarakat luas, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kudus menjalankan program museum keliling.
Yang sudah berjalan program ini berlangsung di Desa Karangrowo, Kecamatan Undaan; Desa Langgardalem, Kecamatan Kota Kudus; dan Desa Gondosari, Kecamatan Gebog.
"Kami sosialisasikan kepada berbagai lapisan masyarakat agar lebih mengenal museum. Desa-desa itu merupakan desa wisata, di dalamnya ada Pokdarwis (kelompok sadar wisata), kami meminta bantuan dari mereka agar turut serta mensosialisasikan," kata dia. (*)