Berita Semarang
Warga Mangkang Dukung Proyek Normalisasi Sungai Beringin
Warga RW 7 Kelurahan Mangkang Wetan Kecamatan Tugu Kota Semarang mendukung proyek normalisasi Sungai Beringin.
Penulis: budi susanto | Editor: Muhammad Olies
TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Warga RW 7 Kelurahan Mangkang Wetan Kecamatan Tugu Kota Semarang mendukung proyek normalisasi Sungai Beringin. Proyek normalisasi itu diharapkan bisa mengurangi banjir yang dampaknya juga dirasakan warga Mangkang.
Ketua RW 7 Kelurahan Mangkang Wetan, Mujidin, mengatakan normalisasi Sungai Beringin didukung sepenuhnya oleh warga. Termasuk pembangunan jembatan di wilayah RW 7 yang masuk dalam proyek normalisasi itu.
"Kalau tidak segera dibangun warga yang akan dirugikan," jelasnya saat mengikuti rapat koordinasi di Kantor Satpol PP Kota Semarang, Jumat (4/11/2022).
Baca juga: Muncul Baliho Quote Ganjar : Petugas Partai Harus Nurut, Saya Setuju
Baca juga: INNALILLAHI! Kecelakaan Maut di Lumbir Banyumas Tewaskan Satu Orang Penumpang Mobil ELF
Baca juga: Normalisasi Sungai Beringin Kota Semarang Terganjal Pembebasan Lahan
Terkait penolakan yang dilakukan oknum organisasi masyarakat (ormas) dalam pembangunan jembatan pada Rabu (2/11) lalu, Mujidin mengaku tidak mengetahui hal tersebut.
"Kami tidak tahu ada ormas yang ikut campur tangan atau tidak, yang jelas warga meminta pembangunan dilanjutkan termasuk pembangunan jembatan di RT 6, karena jembatan tersebut menjadi akses penting yang ditunggu warga," katanya.
Sementara itu, Kepala Satpol PP Kota Semarang, Fajar Purwoto, menerangkan koordinasi bersama warga, DPU, BBWS, TNI-Polri telah dilakukan.
"Dari hasil koordinasi diputuskan jembatan penghubung di RW 7 akan tetap dibangun oleh BBWS dan Adhi Karya selaku pengembang," ucapnya.
Fajar juga memberi penegasan, Satpol PP siap melakukan pengamanan dalam pembangunan yang rencananya dimulai pekan depan.
“Warga juga mendukung pembangunan jembatan dan normalisasi Sungai Beringin. Setelah dilakukan koordinasi masyarakat menyampaikan ke kami tidak ingin ada ormas yang ikut campur dalam pembangunan. Kalau penolakan yang terjadi Rabu lalu, sebenarnya dari satu orang saja," imbuhnya.