Berita Nasional
Anakku Mati Diracun! Teriak Ayah 2 Remaja Putri Korban Tragedi Kanjuruhan di Lokasi Autopsi
Ayah korban Tragedi Kanjuruhan, Devi Athok, tak kuasa menahan tangis saat berada di makam dua putrinya.
TRIBUNJATENG.COM, MALANG - Ayah korban Tragedi Kanjuruhan, Devi Athok, tak kuasa menahan tangis saat berada di makam dua putrinya.
Natasya Debi Ramadani (16) dan Naila Debi Anggraini (13) diautopsi di TPU Dusun Patuk, Desa Sukolilo, Kecamatan Wajak, Kabupaten Malang, Sabtu (5/11/2022).
Devi Athok begitu emosional dan menjerit meminta maaf kepada kedua anaknya.
Baca juga: 18 Keluarga Korban Tragedi Kanjuruhan Mendapat Intimidasi, LPSK Bertindak
"Sepurane, Nak (mohon maaf, Nak)," teriaknya seraya dibopong keluar.
Sanak saudara dan kawan Aremania yang hadir berupaya menenangkan pria berusia 48 tahun tersebut.
Namun, duka yang mendalam membuatnya terus menangis histeris.
"Anakku mati diracun yah…," teriaknya mulai kehilangan kesadaran di tengah kerumunan.
Dengan tubuh yang semakin lemas, ia kemudian dibopong keluar dari kerumunan dan diistirahatkan di ambulans yang terletak 50 meter dari lokasi autopsi.
Setelah beberapa saat Devi Athok sadarkan diri, kondisinya lebih tenang tetapi wajahnya tidak bisa menyembunyikan kesedihan yang sangat mendalam.
Kemudian, ia kembali mendekat ke lokasi autopsi, tetapi tidak masuk ke dalam tenda lagi.
Matanya menerawang jauh melihat tenda autopsi yang ditutup kain berwarna biru.
Air matanya masih terus mengalir membasahi baju yang dikenakan.
Ia berharap autopsi ini bisa membuka benang merah untuk mencari keadilan kedua putrinya dan 133 korban jiwa tragedi Kanjuruhan lainnya.
"Saya ingin kejujuran, keterbukaan, keadilan untuk kedua anak saya Natasha dan Nabila.
Mereka dibantai, diracun, mereka menghitam, bibir Natasha keluar darah, Lala mulutnya keluar busa," kata Devi Athok.