Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Cilacap

Emak-Emak di Kaliwungu Cilacap Jadikan Sisa Sidat Bakar Jadi Olahan Pangan Bergizi

Tidak Ada Sidat yang Terbuang' begitulah slogan yang digemakan ibu-ibu di Desa Kaliwungu dan Bulaksari, Kecamatan Kedungreja, Kabupaten Cilacap dalam

Penulis: Permata Putra Sejati | Editor: m nur huda
Tribun Jateng/ Permata Putra Sejati 
Ibu-ibu di Desa Kaliwungu dan Bulaksari, Kecamatan Kedungreja, Cilacap, Sabtu (5/11/2022) belajar mengembangkan hasil sampingan ikan sidat yang dianggap tidak terpakai menjadi kaldu, keripik, dan sambal goreng. 

TRIBUNJATENG.COM, CILACAP - 'Tidak Ada Sidat yang Terbuang' begitulah slogan yang digemakan ibu-ibu di Desa Kaliwungu dan Bulaksari, Kecamatan Kedungreja, Kabupaten Cilacap dalam mengolah ikan sidat.

Perempuan yang sebagian besar merupakan para ibu, pegiat posyandu, pelaku budidaya sidat, berkumpul membuat sajian sidat menjadi lebih bermakna.

Melakui tangan terampil mereka para ibu-ibu mendaurulang sirip sidat sehingga menjadi produk baru yang memunculkan selera.

Empat resep berbahan baku hati, tulang, sirip, dan kepala hasil olahan pakar kuliner diolah bersama-sama.

Semua resep menjadi lebih praktis dan dapat dimasak dengan peralatan sederhana.

Mereka belajar mengembangkan hasil sampingan ikan sidat yang dianggap tidak terpakai menjadi kaldu, keripik, dan sambal goreng.

Konsep ini selaras dengan upaya mempromosikan prinsip memasak bebas limbah (zero waste cooking) kepada masyarakat setempat.

"Sehingga seluruh bagian tubuh sidat dapat dimanfaatkan sebaik-baiknya sebagai sumber nutrisi yang tinggi," ujar pegiat kuliner, Arifien Windarman yang juga berbagi resep di acara tersebut, Sabtu (5/11/2022) kepada Tribunbanyumas.com.

Menurut laporan FAO, Indonesia menduduki peringkat kedua sebagai negara penghasil sampah pangan terbesar di dunia.

Setiap tahunnya, sebanyak 1,3 juta ton pangan hilang (food loss) dan pangan terbuang (food waste) pada rantai pangan di Indonesia.

Bila dirata-ratakan, tiap orang di Indonesia menghasilkan sampah pangan sebesar 115 – 184 kg per tahunnya.

Sajian dari hasil sampingan produksi sidat bakar tersebut kemudian dipamerkan dan dihidangkan.

Anak-anak juga dikenalkan pada perikanan sidat yang berkelanjutan.

Kemudian pentingnya ekosistem air tawar, dan upaya meminimalisir sampah pangan lewat dongeng, komik, dan bermacam kegiatan interaktif.

Kegiatan ini memperoleh apresiasi dari Teti Rohatiningsih, Istri dari Bupati Cilacap.

Halaman
123
Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved