Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Duka

Rencana Pemakaman Nyai Hj Nafisah Sahal Mahfudh, Jumat Pagi di Mahad Aly Maslakul Huda Pati

Zuli menyebut, pihak keluarga "ndalem" sudah memutuskan untuk mengebumikan almarhumah pada Jumat (11/11/2022) pukul 09.00.

Penulis: Mazka Hauzan Naufal | Editor: deni setiawan
DOKUMENTASI ZULI RIZAL
Informasi pemakaman Nyai Hj Nafisah Sahal Mahfudh yang rencananya dilaksanakan pada Jumat (11/11/2022) sekira pukul 09.00. 

TRIBUNJATENG.COM, PATI - Jenazah Nyai Hj Nafisah Sahal Mahfudh rencananya akan dimakamkan pada Jumat (11/11/2022) sekira pukul 09.00.

Untuk diketahui, Hj Nafisah Sahal Mahfudh wafat di Rumah Sakit Islam (RSI) Pati pada Kamis (10/11/2022) malam.

Almarhumah merupakan istri dari mendiang kiai karismatik Pati, KH Mohammad Achmad Sahal Mahfudh.

Nyai Hj Nafisah Sahal yang lahir di Jombang pada 8 Februari 1946 merupakan Pengasuh Ponpes Putri Al Badi'iyah dan Ponpes Maslakul Huda, Kajen, Pati.

Almarhumah juga merupakan bagian dari jajaran Mustasyar PBNU 2022-2027.

Baca juga: Innalillahi, Nyai Nafisah Meninggal, Istri Kiai Sahal Mahfudh, Pengasuh Ponpes Maslakul Huda Pati

"Gus Rozin (KH Abdul Ghoffar Rozin, Pengasuh Ponpes Maslakul Huda) mengabarkan wafatnya Nyai Hj Nafisah di grup WA pada pukul 17.48," kata Zuli Rizal, aktivis Jelajah Pusaka Kajen dan Islamic Center Kajen Pati kepada Tribunjateng.com, Kamis (10/11/2022).

Dia menyebut, Nyai Nafisah wafat di RSI Pati setelah sempat dirawat di Semarang.

Sekira pukul 18.30, almarhumah tiba di rumah duka, kompleks Ponpes Maslakul Huda Kajen Pati.

Zuli menyebut, pihak keluarga "ndalem" sudah memutuskan untuk mengebumikan almarhumah pada Jumat (11/11/2022) pukul 09.00.

Hal tersebut sebagaimana diumumkan pihak keluarga dalam papan yang ditempatkan di depan rumah duka.

Papan tersebut bertuliskan kalimat tarji' dalam aksara Arab yang diikuti pengumuman sebagai berikut.

"Sampun kundur wonten ngersanipun Allah SWT Ibu Nyai Hj Nafisah Sahal."

"InsyaAllah pemakamanipun dinten Jumat jam 09.00 WIB."

"Ttd, Keluarga."

Baca juga: Seribu Paket Sembako di Pasar Murah Disdagperin Pati Ludes Diserbu Warga

Adapun almarhumah Nyai Nafisah, kata Zuli, akan dimakamkan di kompleks Mahad Aly Maslakul Huda Kajen Pati

Sebelumnya telah diberitakan melalui Tribunjateng.com, Nyai Hj Nafisah Sahal Mahfudh meninggal dunia pada Kamis (10/11/2022) malam.

Kabar wafatnya Nyai Hj Nafisah Sahal itu pun dibenarkan Edi Susanto, santri yang juga warga Kajen Pati.

"Meninggal sekira pukul 18.00 di RSI Pati, Margoyoso, setelah sebelumnya sempat dirawat di Semarang."

"Jenazah almarhumah tiba di rumah duka sebelum isya."

"Para pelayat saat ini sudah mulai berdatangan ke rumah duka di kompleks Ponpes Maslakul Huda Kajen Pati," kata dia kepada Tribunjateng.com, Kamis (10/11/2022) petang.

Menurut informasi awal yang dia dapatkan, almarhumah akan dimakamkan pada Jumat (11/11/2022) sekira pukul 09.00.

Di media sosial, ungkapan belasungkawa dan doa untuk almarhumah Hj Nafisah Sahal juga mulai ramai.

Di antaranya oleh akun resmi Facebook Arus Informasi Santri Nusantara.

Ungkapan duka atas meninggalnya Nyai Hj Nafisah Sahal Mahfudh, Pengasuh Ponpes Maslakul Huda, Kajen, Pati, Kamis (10/11/2022) malam.
Ungkapan duka atas meninggalnya Nyai Hj Nafisah Sahal Mahfudh, Pengasuh Ponpes Maslakul Huda, Kajen, Pati, Kamis (10/11/2022) malam. (DOKUMENTASI MAJELIS MASAYIKH)

Baca juga: Kala Siswa SMK Cordova Margoyoso Pati Pamer Karya, Gelar Pameran DKV Multimedia, Kepsek: Kami Bangga

Profil Singkat Nyai Hj Nafisah Sahal Mahfudh

Nyai Hj Nafisah Sahal Mahfudh lahir di Jombang, pada 8 Februari 1946.

Almarhumah merupakan pengasuh Ponpes Puteri Al Badi’iyah dan Ponpes Maslakul Huda, Kajen, Kabupaten Pati.

Sepanjang perjalanan dakwahnya, dia selalu tergerak untuk memperjuangkan hak-hak perempuan terutama di bidang pendidikan.

Tak pelak pula, Dra Hj Nafisah Sahal Mahfudh atau akrab disapa Nyai Nafisah banyak menerbitkan karya terkait isu-isu perempuan.

Yang kemudian karyanya diakomodasi Rahima, organisasi penggagas Kongres Ulama Perempuan Indonesia (KUPI).

Nyai Nafisah termasuk salah satu dewan ahli bersama cendekiawan muslim lainnya seperti Saparinah Sadli, Muhyiddin Abdussomad, Mansour Faqih, Azyumardi Azra, dan Kamala Chandra Kirana.

Nyai Nafisah merupakan puteri dari pasangan KH Abd Fattah bin Hasyim Idris dan Nyai Hj Musyarofah Fattah binti Bisri Syansuri.

Baca juga: Hasil Penelusuran Tim Pencari Fakta Sejarah, Hari Lahir Polres Pati Ditetapkan 5 Juli 1947

Ayahandanya adalah pendiri Madrasah Mu'allimin Mua'allimat di Tambak Beras.

Orangtuanya juga pendiri Ponpes Putri al-Fathimiyyah yang berlokasi di kota santri tersebut.

Sedangkan kakeknya dari garis ibu yakni KH Bisri Syansuri.

KH Bisri Syansuri merupakan salah satu tokoh Nahdlatul Ulama (NU) sekaligus inisiator pembangunan Pesantren Denanyar, Jombang.

KH Bisri Syansuri juga tercatat sebagai pendiri madrasah untuk santri perempuan yang pertama di Jawa Timur.

Sebagai putri kiai besar, Nyai Nafisah dari kecil sudah dibekali ilmu agama.

Bahkan dari usia 4 tahun, dia telah digembleng mengaji di bawah pengampuan kakek dan neneknya di Denanyar Jombang.

Memasuki usia ke-8, dia melanjutkan pendidikan dasar hingga menengah atas di sekolah yang didirikan dan diampu oleh ayahandanya.

Setelah lulus dari Madrasah Mu'allimat Tambakberas, pengembaraan ilmunya berlanjut ke wilayah selatan Jawa, persisnya di UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.

Baca juga: DKP Jateng Gandeng Pengusaha Perikanan Pati untuk Perbaiki Rumah Warga yang Tak Layak Huni

Selama menempuh pendidikan di Yogyakarta, dia tinggal di pesantren yang diasuh langsung oleh Prof Dr KH M Tolchah Mansoer.

KH Tolchah Mansoer adalah pendiri Ikatan Pelajar NU (IPNU) dan Rais Syuriah PBNU periode 1984-1986, sekaligus guru besar hukum Islam IAIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.

Nyai Nafisah juga ikut ngangsu kawruh, diajar sebagai mahasiswa oleh KH Ali Maksum yang pada saat itu memimpin Ponpes Al Munawwir Krapyak (pada 1968-1989 M).

Pada waktu itu Kiai Ali Maksum mengajar Tafsir di IAIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.

Ketika masih menempuh pendidikan sarjana, Nyai Nafisah dinikahkan oleh ayahnya dengan putera Kiai Mahfudh, yang tidak lain adalah KH Muhammad Ahmad Sahal Mahfudh dari Kajen, Pati.

Meski telah menikah, Nyai Nafisah tidak serta merta menghentikan kuliahnya.

Dua pun menjalin hubungan jarak jauh dengan suaminya agar dapat menyelesaikan studinya.

Perjuangan gigih ini pun membuahkan hasil pada 1968 ketika Nyai Nafisah berhasil lulus dari Fakultas Syariah. (*)

Baca juga: Buruh Harapkan UMK Kabupaten Semarang Bisa Naik 10 Persen

Baca juga: Sosok Hakim Agung MA Calon Tersangka Kasus Dugaan Suap, KPK: Dia Pernah Jadi Saksi Sudrajad Dimyati

Baca juga: Piala Liga Inggris, Man United Vs Aston Villa, Erik ten Hag: Kami Hanya Miliki Satu Tujuan

Baca juga: Siapakah Hakim Agung MA Calon Tersangka Baru Kasus Dugaan Suap? KPK Masih Rahasiakan Sosoknya

Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved