Berita Semarang
Detik-detik Pembacokan di Terminal Pengaron Semarang
Ini cerita Pak PD yang lihat Basi (23) dibacok sekelompok orang di Terminal Pengaron.
Penulis: Muhammad Fajar Syafiq Aufa | Editor: sujarwo
TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Ini cerita Pak PD (bukan nama asli) yang melihat Basi (23), korban penganiayaan atau pembacokan yang dilakukan oleh sekelompok orang di depan pintu masuk Terminal Pengaron.
Dia menceritakan awal korban dianiaya oleh para pelaku.
Sekira pukul 02:00 WIB korban bersama tiga rekannya selesai karaoke yang ada di dalam Terminal Pengaron.
Saat rombongan korban melintas di area depan pintu masuk Terminal Pengaron, kata Pak PD, tas yang dikenakan korban ditarik oleh sekelompok orang.
"Korban dibonceng sama temannya, tasnya ditarik lalu jatuh, langsung dibacok," jelasnya kepada Tribunjateng.com, Minggu (13/11/2022).
Setelah itu korban lari, namun tak jauh dari lokasi itu, kata Pak PD, korban kembali mendapatkan sabetan senjata tajam oleh para pelaku.
"Sampai di pinggir jalan dibacok lagi, bat bet bat bet (membabi buta) neng kono wonge wes tele-tele to (disana korban sudah lemah)," ujarnya
Kondisi korban sudah terkapar kemudian para pelaku berjalan meningalkan korban.
Tidak lama kemudian, menurut Pak PD, korban dapat berdiri dan sempat melompat ke pengendara sepeda motor yang melintas, namun korban gagal naik ke atas motor tersebut.
"Ndelalah (kebetulan) ada tengkulak sayur yang lewat, langsung diganduli. Karena tali yang mengikat (beberapa) sayuran tidak diikat kuat, korban jatuh lagi, setelah itu dieksekusi lagi," ucapnya
Setelah itu, menurut Pak PD, empat orang yang mengeroyok korban melarikan diri dengan santai mengunakan kendaraan sepeda motor.
"Motor satu boncengan berempat, kalau yang temanya aku kurang tahu tapi lebih dari lima yang terakhir itu empat orang," terangnya
Menurutnya korban sudah ditarget, karena para pelaku telah berada di depan Terminal Pengaron sebelum korban melintas.
"Korban minta tolong tapi gak ada yang datang karena (pelaku) bawa alat semua," katanya
Usai korban dikroyok oleh para pelaku, Pak PD sempat melihat kondisi korban, disitu dirinya melihat banyak darah di beberapa bagian tubuh korban.
"Getihe gojroh-gojroh (darahnya banyak)," ucapnya
Pak PD menambahkan, usai para pelaku pergi, teman korban yang sempat lari tersebut datang kembali ke lokasi.
"Sempat mau minta pertolongan temanya itu, ada ambulans lewat tapi ambulans bawa pasien kan tidak mungkin berhenti," tutupnya. (*)
Tata Ruang Kota Semarang Masih Bermasalah, Pilus: Banyak Pengembang Menyengsarakan Penghuninya |
![]() |
---|
Penderita Gangguan Kejiwaan Lakukan Vandalisme, Begini Pesannya Buat Polisi di Semarang |
![]() |
---|
Incar Potensi di Semarang, Artis Ari Wibowo Buka Pusat Kuliner di Kota Lama |
![]() |
---|
Pengembang Perumahan Daerah Semarang Atas Harus Siapkan Embung atau Resapan Sendiri |
![]() |
---|
Kenaikan Bahan Pokok Sumbang Inflasi di Semarang, Jadi Perhatian Dalam Penyusunan RKPD |
![]() |
---|