KTT G20 2022
Presiden AS Joe Biden Ungkap Kesannya Tentang Bali: Saya Tidak Mau Pulang
Datang pada 13 November 2022 malam di Bali dalam rangka menghadiri KTT G20, Presiden Joe Biden mengungkapkan dirinya sangat terkesan dengan Bali
TRIBUNJATENG.COM - Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden bilang tidak mau pulang.
Joe Biden ternyata terpikat dengan keindahan alam Pulau Bali.
Berniat mau tinggal lebih lama?
Datang pada 13 November 2022 malam di Bali dalam rangka menghadiri KTT G20, Presiden Joe Biden mengungkapkan dirinya sangat terkesan dengan Bali.
Baca juga: KTT G20 Hari Ini Dibuka di Bali, Ini Alasan Indonesia Bisa Jadi Anggota G20 Mewakili Asia Tenggara
Baca juga: Lima Hari Tak Keluar Rumah, Sutono Warga Candisari Semarang Ditemukan Meningal, Ini Kesaksian Warga
Dalam pertemuan bilateral dengan Presiden Jokowi pada 14 November 2022, Joe Biden mengatakan pada Presiden RI itu bahwa dirinya tidak mau pulang cepat dari Bali, karena masih betah menikmati Pantai Bali.
“I don’t think I’m going home. You had me staying on the beach (Saya kira, saya gak akan pulang. Anda, Presiden Jokowi, membuatku betah di pantai Bali, red),” kata Biden kepada mitranya Presiden Jokowi dalam pertemuan bilateral itu sebagaimana dikutip dari akun Instagram milik Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga S. Uno, yang diposting sekitar 6 jam lalu.
Dalam postingan itu, Sandiaga bahkan nyeletuk apakah Joe Biden bawa bekal baju cukup kalau mau memperpanjang berada di Bali.
“Kira-kira Presiden Joe Biden bawa baju yang cukup gak yaa kalau mau extend? Kalau mau extend, kami sangat senang lho Mr. President! Kalau gak bawa baju lebih, di Bali banyak brand-brand lokal yang super keren!,” tulis Sandiaga dalam akun Instagramnya.
Sementara itu, saat berpidato pada pertemuan Sesi I KTT G20 di hotel The Apurva Kempinski, Nusa Dua, Bali, pada 15 November 2022, Jokowi menyatakan bahwa kolaborasi antara negara-negara G20 sangat dibutuhkan untuk menyelamatkan dunia yang tengah menghadapi tantangan krisis yang luar biasa.
Krisis tersebut, kata Jokowi, berdampak terhadap ketahanan pangan, energi, dan keuangan yang sangat dirasakan dunia, terutama negara berkembang.
"Kita tidak punya pilihan lain. Paradigma kolaborasi sangat dibutuhkan untuk menyelamatkan dunia. Kita semua memiliki tanggung jawab, tidak hanya untuk masyarakat kita, tetapi juga untuk semua orang di dunia," kata Presiden Jokowi.
Pidato pembukaan Presiden Jokowi mengawali pertemuan yang dihadiri negara-negara G20 serta tamu undangan negara dan lembaga internasional.
Tantangan dunia saat ini, kata Presiden adalah akibat berbagai krisis, mulai dari pandemi Covid-19, rivalitas yang menajam, hingga perang yang terjadi.
Presiden Jokowi menegaskan, negara-negara di dunia bertanggung jawab yang berarti menghormati hukum internasional dan prinsip-prinsip Piagam Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) secara konsisten.
Bertanggung jawab pula untuk menciptakan situasi yang menguntungkan kedua belah pihak.