Belajar Membaca dengan Berolahraga

Oleh: Setiawan Subardjo, S.Pd., Guru PJOK SD Negeri 3 Balong Kabupaten Jepara

Kemampuan membaca pada siswa perlu dilatih untuk meningkatkan kemampuan literasi siswa.

Dengan membaca siswa akan mengetahui ilmu yang akan dipelajari melalui buku, media elektronik, maupun sumber bacaan lainnya.

Membaca adalah suatu cara untuk mendapatkan informasi yang disampaikan secara verbal dan merupakan hasil ramuan pendapat, gagasan, teori-teori, hasil peneliti para ahli untuk diketahui dan menjadi pengetahuan siswa (Martinus Yamin, 2006).  

Senada dengan pendapat tersebut Ngalim Purwanto (1997) menyebutkan bahwa membaca ialah menangkap pikiran dan perasaan orang lain dengan tulisan (gambar dari bahasa yang dilisankan).

Namun kenyataan yang dihadapi pada siswa kelas 1 SDN 3 Balong Tahun Pelajaran 2022/2023 belum semua siswa dapat membaca dengan lancar.

Pada muatan pelajaran Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan (PJOK) siswa masih banyak sekali yang mengalami kesulitan terutama pada kompetensi dasar pengetahuan, kemampuan membaca yang masih kurang sehingga siswa belum bisa mengerjakan soal secara mandiri.  

 Menurut Utami Munandar (Andang Ismail, 2009), bahwa bermain sebagai suatu aktivitas  yang membantu anak mencapai perkembangan yang utuh, baik fisik, intelektual, sosial, moral dan emosional.

Sedangkan bermain itu sendiri merupakan aktivitas dalam melaksanakan permainan.  

Berdasarkan latar belakang dan pengertian di atas penulis sebagai Guru PJOK yang mengajar di kelas 1 mempunyai tanggungjawab untuk meningkatkan kemampuan membaca siswa melalui permainan olahraga.   

Permainan olahraga yang dimaksud dalam kegiatan ini adalah permainan olahraga yang merangsang siswa untuk belajar membaca.

Dengan permainan olahraga tersebut tanpa disadari siswa akan belajar membaca.

Selain itu ketersediaan media ajar dalam permainan olahraga yang kita sajikan sangat lah penting untuk meningkatkan minat belajar siswa.

Media yang penulis sajikan dalam kegiatan ini adalah media kartu huruf, kartu suku kata, dan kartu kata.

Kegiatan awal yang penulis lakukan dalam belajar membaca melalui bermain adalah dengan memberikan tugas kepada siswa untuk membuat huruf yang akan digunakan untuk melakukan permainan olahraga.  

Guru memberikan tugas kepada siswa membuat kartu huruf sesuai tugas yang telah disampaikan.

Setelah siswa selesai membuat kartu huruf kemudian siswa melaksanakan permainan lari tebak huruf dengan  dipandu oleh guru.

Siswa melaksanakan kegiatan bermain secara bergantian, setelah itu guru membagi siswa ke dalam kelompok untuk melaksanakan secara mandiri.

Guru memberikan penguatan kepada siswa dan mengevaluasi proses pembelajaran.

Pertemuan kedua dengan permainan membuat kartu kata dengan suku kata yang telah dibuat dengan memodifikasi permainan lari.

Pada pertemuan ketiga yaitu guru memberikan tugas kepada siswa untuk membuat kartu kata kemudian siswa ditugasi membuat rangkaian kalimat menggunakan variasi permainan yang lebih menarik lagi.

Hal tersebut penulis lakukan dalam materi yang berbeda-beda dan tingkat kesukaran yang meningkat sehingga siswa tidak bosan untuk belajar membaca.

Berdasarkan hasil evaluasi penulis sebagai guru selama melaksanakan kegiatan bermain mendapatkan hasil ada peningkatan kemampuan siswa dalam membaca.

Siswa menjadi bersemangat dalam membaca, terlihat dari antusiasme siswa ketika diberikan pertanyaan oleh guru selama kegiatan berlangsung.

Frekuensi latihan mandiri siswa dengan bimbingan orang tua untuk mengulangi materi yang disampaikan guru diluar kegiatan pembelajaran sangat perlu untuk menambah kelancaran siswa dalam membaca.

Dengan melaksanakan kegiatan ini disamping siswa bisa membaca dengan lancar, aktivitas fisik siswa juga dapat meningkat.