Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Internasional

40 Tahun Jadi Misteri, Identitas Pelaku Rudapaksa Berantai 31 Wanita Akhirnya Terungkap

Seorang pelaku rudapaksa berantai yang meneror Sydney selama tiga dekade berhasil diidentifikasi polisi Australia.

net
Ilustrasi 

TRIBUNJATENG.COM, SYDNEY - Seorang pelaku rudapaksa berantai yang meneror Sydney selama tiga dekade berhasil diidentifikasi polisi Australia.

Identitas pelaku akhirnya terungkap hampir 40 tahun setelah serangan pertamanya.

Pria bernama Keith Simms dilaporkan telah menargetkan 31 wanita antara tahun 1985 dan 2001.

Baca juga: Wanita Ini Mencak-Mencak gara-gara Sekolah Anaknya Diliburkan demi Piala Dunia 2022 Inggris Vs Iran

Modusnya adalah memasuki rumah korban atau menyerang mereka saat sedang jogging, kata polisi.

Dalam periode waktu yang berbeda, penyerang misterius itu dijuluki sebagai "Bondi Beast" atau "Pemerkosa Pakaian Olahraga."

Sketsa wajah pelaku rudapaksa berantai
Sketsa wajah pelaku rudapaksa berantai menurut korban, yang kemudian diketahui sebagai Keith Simms, hampir 40 tahun setelah serangan pertamanya. (via DAILY MAIL)

Detektif awalnya meyakini beberapa pria berbeda berada di balik serangan itu.

Namun berkat teknologi DNA baru, para penyelidik kini menghubungkan puluhan kasus kekerasan seksual itu dengan Simms, yang meninggal pada usia 66 tahun pada Februari lalu.

Dilansir BBC pada Senin (21/11/2022), Simms diketahui pertama kali melakukan serangannya di pinggiran pantai Clovelly pada 1985.

Serangan terakhirnya terjadi di pemakaman terdekat pada 2001.

Setiap insiden diselidiki secara individual pada saat itu, tetapi polisi mulai menghubungkannya pada tahun 2000-an.

Ditemukan bahwa DNA asing dari 12 korban adalah sama, sementara 19 insiden lainnya cocok dengan modus operandi penyerang.

Para korban yang berusia antara 14 dan 55 tahun, semuanya memberikan deskripsi serupa tentang penyerang mereka.

 
Tingginya 160 hingga 180 cm, memiliki kulit gelap, mata cokelat, dan hidung lebar.

Dia menutupi wajahnya dan mengenakan pakaian kasual, seperti baju olahraga, hoodies, atau celana pendek sepak bola.

Dia mengancam korbannya dengan pisau, atau setidaknya membuat korban percaya dia memiliki senjata.

Terobosan dalam penyelidikan akhirnya didapat penyelidik pada 2019, saat mereka menemukan kecocokan DNA keluarga di database kepolisian.

Temuan ini mempersempit kelompok tersangka menjadi 324 orang.

Pada September, sampel dari Simms ditemukan sangat cocok dengan sampel yang diambil dari para korban.

Laporan media lokal mengatakan keluarga dan teman menggambarkan Simms sebagai ayah, kakek, dan anggota masyarakat yang sangat penyayang.

Detektif yang menyampaikan kabar tersebut kepada keluarga Simms mengatakan bahwa mereka "tidak tahu" kejahatan yang dilakukan kerabatnya.

 
"Kami bertemu dengan istrinya dan dia benar-benar terkejut," kata Sersan Detektif Shelley Johns kepada The Daily Telegraph.

"Dia tidak percaya pria yang dia kenal bisa melakukan hal-hal ini."

Penyelidik juga telah menghubungi para korban untuk memberitahu mereka bahwa penyerang mereka telah diidentifikasi, tetapi karena kematiannya tidak ada tindakan hukum lebih lanjut yang dapat diambil. (*)

 

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Identitas Pemerkosa Berantai 31 Wanita Akhirnya Terungkap Setelah 40 Tahun Jadi Misteri"

Baca juga: Pertama Kalinya, Putri Kim Jong Un Tampil Bersama Sang Ayah di Tengah Persiapan Peluncuran Rudal

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved