Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Semarang

Ketua DPRD Kota Semarang Upayakan Beasiswa Untuk Anak Korban Tertimpa Pohon Jati

Ketua DPRD Kota Semarang, Kadarlusman, kunjungi rumah keluarga Susi Handayani, korban tertimpa pohon jati.

Penulis: budi susanto | Editor: Muhammad Olies
Tribun Jateng/Budi Susanto
Ketua DPRD Kota Semarang Kadarlusman saat berkunjung ke kediaman Susi Handayani di Kapling Dondong, RT 05 RW 06, Kelurahan Wonosari, Kecamatan Ngaliyan, Jumat (25/11/2022) sore. Kedatangan Ketua DPRD Kota Semarang disambut oleh Sulastri, ibu dari Susi.   

TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Ketua DPRD Kota Semarang, Kadarlusman, kunjungi rumah keluarga Susi Handayani, korban tertimpa pohon jati.  Ia berangkat dari kediamannya di Jalan Krajan Mangkang Wetan Kecamatan Tugu, menggunakan sepeda motor lawasnya, Jumat (25/11/2022) sore.

Beberapa gang sempit ia lalui hingga sampai ke rumah Susi di Kapling Dondong, RT 05 RW 06, Kelurahan Wonosari, Kecamatan Ngaliyan. Sesampainya di rumah milik keluarga Susi Handayani, ia disambut tangis anak-anak.

Tangisan itu dari anak Susi yang berusia 2 tahun yang mengalami cidera berat di bagian kepala. Seorang perempuan juga mempersilahkan Kadarlusman yang akrab disapa Pilus itu masuk ke dalam rumah.

Ia adalah Sulastri (52) ibu dari Susi. Sembari menggendong anak Susi yang mengalami cidera kepala, ia bercengkrama dengan Pilus.

Bocah 2 tahun yang tengah digendong Sulastri itu terus menangis dan menanyakan di mana ayahnya. Hal itu membuat saudara Sulastri bergegas datang menggendong anak tersebut untuk diajak ke luar rumah.

Sementara anak pertama Susi hanya terdiam, ia juga diajak ke luar rumah oleh saudara Sulastri. Sulastri pun mempersilahkan duduk Pilus, mereka berbincang cukup panjang mengenai peristiwa yang dialami suami dan anak-anak Susi.

"Susi anak saya tidak di rumah pak, ia di rumah sakit karena sakit. Baru kemarin masuk rumah sakit," kata Sulastri.

Baca juga: Dewan Sambut Baik Manajemen PSD, Ketua DPRD Dukung Penuh Kemajuan Sepakbola Demak

Baca juga: Laga Inggris vs Amerika Serikat di Piala Dunia : Kiper AS Ngeri Hadapi Saka

Baca juga: Ini Tiga Alasan Jerman Tim Terburuk Matchday 1 Piala Dunia 2022, Trending di Twitter

Perempuan 52 tahun itu bercerita, yang mengurusi pemakaman suami Susi adalah saudaranya. Biaya pemakaman diambil dari pemberian Perhutani ke keluarga sebesar Rp 4,5 juta. Setelah itu, Perhutani kembali memberikan santunan Rp 3 juta ke keluarga Susi.

"Uang yang diberikan untuk biaya membeli susu dan ongkos ke rumah sakit. Karena cucu saya yang berusia 2 tahun harus menjalani operasi cangkang kepala 3 kali," ujarnya.

Menyoal biaya tambahan, Sulastri menjawab dengan wajah sedikit pucat. Pasalnya uang pemberian Perhutani sudah habis untuk biaya perawatan cucunya yang berusia 2 tahun.

"Susunya Rp 430 ribu satu kaleng, itu pun habis kurang dari sepekan. Kalau mau ganti susu tidak bisa karena susu yang diberikan adalah resep dokter," terangnya.

Mendengar cerita dan melihat langsung kondisi anak Susi, mata Pilus nampak berkaca-kaca. Ia pun mengutarakan niat kedatangannya untuk membantu keluarga Susi. Selain memberikan bantuan, Pilus berujar akan mengupayakan beasiswa untuk anak Susi.

"Kalau memang itu permintaan keluarga tentunya pemerintah tidak masalah. Mungkin akan kami upayakan mendapat beasiswa dari TK hingga SMP, untuk SMA nanti kami koordinasikan dengan Pemprov Jateng, syukur-syukur bisa sampai kuliah," ucapnya.

Diterangkannya, DPRD juga akan mendorong adanya adanya peraturan daerah mengenai pohon tumbang. Khususnya nominal santunan kepada korban yang tertimpa pohon tumbang di wilayah Kota Semarang.

Menurutnya, selama ini hal tersebut belum ada yang mengatur baik Perwal hingga Perda di Kota Semarang.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved