Berita Banyumas
Potret Pelajar Digendong Polisi Lewati Jembatan Lopasir Banyumas, Terputus Diterjang Banjir
Jembatan Sungai Lopasir yang merupakan penghubung Desa Karanglewas dan Desa Adisara, Kecamatan Jatilawang, Kabupaten Banyumas, putus diterjang banjir.
TRIBUNJATENG.COM, BANYUMAS - Viral di media sosial belasan pelajar digendong anggota kepolisian dan warga melewati jembatan yang terputus.
Berdasarkan hasil penelusuran, lokasi jembatan yang terputus dan di atasnya sementara menggunakan anyaman bambu adalah di Kabupaten Banyumas.
Hal ini dilakukan demi keselamatan anak-anak karena itu menjadi jembatan satu-satunya warga Desa Karanglewas menuju Desa Adisara, maupun sebaliknya.
Baca juga: Residivis Asal Banyumas Ini Masih Kecanduan Sabu, Alasannya Buat Tingkatkan Stamina
Baca juga: Kisah Bupati Banyumas Jadi Pembicara di Mesir, Cerita Perjuangan Mengelola Sampah Hingga Sukses
Jembatan Sungai Lopasir yang merupakan penghubung Desa Karanglewas dan Desa Adisara, Kecamatan Jatilawang, Kabupaten Banyumas, putus diterjang banjir.
Akibatnya, aktivitas warga setempat terganggu, termasuk ratusan pelajar yang akan berangkat dan pulang sekolah.
Kapolsek Jatilawang, AKP Wawan Dwi Leksono mengatakan, jembatan tersebut putus pada Kamis (24/11/2022).
"Saat ini bagian ujung jembatan yang amblas untuk sementara telah dipasang jembatan bambu sambil menunggu perbaikan permanen," kata AKP Wawan seperti dilansir dari Kompas.com, Senin (28/11/2022).
Untuk itu, pihaknya menerjunkan bhabinkamtibmas untuk membantu warga, khususnya anak sekolah, karena kondisinya cukup membahayakan.
Baca juga: Seorang Pria di Banyumas Diamankan Polisi Karena Miliki Ribuan Butir Obat Berbahaya
Baca juga: Jembatan Lopasir di Jatilawang Banyumas Ambruk, Akses Jalan Putus Total
"Kami bersama babinsa dan perangkat desa mengevakuasi warga yang hendak beraktivitas melewati jembatan tersebut," ujar AKP Wawan.
Dalam video yang tersebar di media sosial, anak-anak yang akan berangkat sekolah harus digendong melewati jembatan darurat oleh pihak kepolisian.
"Anak-anak yang berangkat sekolah dievakuasi melewati jembatan dengan cara digendong atau dibopong oleh bhabinkamtibmas, babinsa, dan perangkat desa setempat," ujar AKP Wawan.
AKP Wawan juga mengimbau kepada warga untuk selalu waspasa karena curah hujan yang tinggi berpotensi menimbkan bencana alam. (*)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Jembatan Penghubung Desa di Banyumas Putus, Polisi hingga Perangkat Desa Gendong Anak Sekolah"
Baca juga: Hari Bahagia Bocah Korban Tragedi Kanjuruhan Malang, Dua Pemain Arema FC Kasih Kejutan Ulang Tahun
Baca juga: Upah Minimum DKI Jakarta Tahun Depan Ditetapkan Jadi Rp 4,9 Juta
Baca juga: Data Update Pendaftaran PPK di Jepara, KPU: Sudah Ada 898 Pendaftar, Besok Selasa Hari Terakhir
Baca juga: Inilah Kampung Tertib Lalu Lintas Pertama di Salatiga, Sinoeng: Perilaku Justru Lebih Penting
tribunjateng.com
feature
Human Interest
Jembatan Lopasir Banyumas
Jembatan Putus Banyumas
Banyumas
AKP Wawan Dwi Leksono
Polsek Jatilawang
polresta banyumas
Penjualan Lato-Lato di Banyumas Mulai Turun, Pengaruh Imbauan Larangan Dimainkan di Sekolah |
![]() |
---|
Kasus Pencatutan Nama Anggota Partai Garuda Berakhir Damai, Penggugat Tak Ingin Jadi Beban Pikiran |
![]() |
---|
Satlantas Polresta Banyumas Kembali Berlakukan Tilang Manual |
![]() |
---|
UMP Gelar Kompetisi Latto-Latto, Guru Besar Sampaikan Edukasi dan Keselamatan Permainan |
![]() |
---|
Pengakuan Bocah 12 Tahun di Banyumas yang Dicabuli 4 Kakek, Diberi Uang 3 Ribu, Kini Hamil 3 Bulan |
![]() |
---|