Berita Kriminal

Kesaksian ART Lihat Ketenangan DDS Racuni Ayah, Ibu, Kakak di Magelang, Minta Tolong Gotong Korban

Asisten Rumah Tangga keluarga DDS menyaksikan ketenangan pelaku setelah meracuni ayah ibu dan kakaknya di Magelang.

Editor: rival al manaf
TRIBUNJOGJA.COM/Nanda Sagita Ginting
Rumah korban ketika dipasangi garis polisi saat olah TKP di Dusun Prajenan, Desa Mertoyudan, Kabupaten Magelang, Senin (28/11/2022) 

Salah satu kejanggalan adalah DDS menolak jenazah korban diotopsi.

Padahal keluarga lainnya mengizinkan.

"Pihak saudara korban minta jenazah diotopsi tapi anak kedua ini tidak ingin. Tapi kami tetap otopsi untuk mengetahui penyebab kematian korban," terangnya.

Kejanggalan lainnya, polisi tidak menemukan sisa muntahan para korban.

"Korban yang meninggal akibat keracunan biasanya ada sisa muntahan tapi di TKP clear, tidak ada," jelasnya.

Ia mengungkapkan, polisi melakukan gelar perkara penetapan tersangka pada Senin malam.

Lalu, pada Selasa, terbit surat perintah penahanan tersangka.

Apa motif tersangka racuni keluarganya hingga tewas?

Kasus satu keluarga di Kabupaten Magelang tewas diracun ini dilatarbelakangi rasa sakit hati DDS.

Berdasarkan hasil pemeriksaan sementara terhadap DDS dan lingkungan sekitarnya, sakit hati itu muncul karena DDS diminta menjadi tulang punggung keluarga.

Sajarod menyampaikan, ayah DDS tidak memiliki penghasilan setelah pensiun dua bulan lalu.

Adapun Riyani merupakan ibu rumah tangga, sedangkan Dea tidak bekerja usai kontrak kerjanya habis.

Baca juga: Kesaksian Kerabat Tentang Sosok DDS yang Meracuni Ayah Ibu dan Kakak, Setiap Bulan Minta Rp 32 Juta

Baca juga: Hasil Akhir 0-2 Wales vs Inggris, Foden Lolos 16 Besar Piala Dunia Rashford Kejar Mbappe dan Gakpo

Baca juga: Viral di TikTok Polisi Disebut Mesum di Kantor Bersama Wanita Pemandu Lagu, Berikut Faktanya

"Bapak pelaku 2 bulan yang lalu baru pensiun, kebutuhan hidup cukup tinggi. Bapak pelaku punya penyakit sehingga butuh biaya pengobatan."

"Anak pertama tidak bekerja, sebelumnya bekerja tapi habis kontrak. Anak pertama tidak diberi beban untuk menanggung semua kebutuhan," paparnya.

"Kemudian semua dibebankan kepada anak kedua, sehingga muncul niat membunuh orangtua dan kakak kandung karena sakit hati. Dia sendiri tidak bekerja," sambungnya. (*)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Usai Racuni Keluarganya hingga Tewas, Pria di Magelang Ini Sempat Bantu Gotong Korban yang Tergeletak di Kamar Mandi"

Sumber: Tribun Jateng
  • Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved