Berita Semarang
Kisah Mbah Poni di Semarang Meski Penglihatan Terganggu Tetap Datangi Kantor Pos Demi BLT
Mbah Poni (78) warga Tumpang, Bendan Ngisor Kecamatan Gajahmungkur Kota Semarang, ikut mengantre bersama ratusan orang di Kantor Pos Sisingamangaraja.
Penulis: budi susanto | Editor: rival al manaf
Setelah disapa oleh Camat Gajahmungkur, Mbah Poni baru menyadari ia dikelilingi oleh sejumlah orang.
"Ini saya lagi ngantri pak bu, maaf saya tidak bisa melihat karena katarak," kata Mbak Poni.
Melihat kondisi itu, Camat Gajahmungkur langsung memanggil petugas verifikasi dan pencarian BLT.
Mbah Poni pun langsung diverifikasi di tempat ia duduk.
Ia yang sudah menggenggam KTP ditunjukkan ke petugas verifikasi.
Dana BLT juga langsung diberikan ke Mbah Poni.
"Ini mbah saya hitungkan," kata petugas verifikasi yang menyerahkan Rp 1,5 juta ke Mbah Poni.
Camat Gajahmungkur dan petugas verifikasi pun meminta Mbah Poni menyimpan uang tersebut ke dalam tas.
Setelah memasukan uang ke dalam tas perempuan dengan rambut dipenuhi uban itu berbincang dengan Camat Gajahmungkur.
"Sebelah mana Pak Camat, puluhan tahun saya tidak pernah bertemu dengan Pak Camat," tuturnya.
Beberapa petugas pun bertutur ke Mbak Poni, kalau Camat Gajahmungkur ada di sisi kanannya.
Ade Bhakti Camat Gajahmungkur langsung menimpali jawaban para petugas.
"Saya di sini mbah, kalau tidak bisa melihat coba pegang wajah saya mbah," ucapnya ke Mbah Poni.
Tangan Mbah Poni pun diarahkan ke wajah Ade Bhakti. Sembari memegang wajah Camat Gajahmungkur, Mbah Poni langsung tertawa lebar.
"Ternyata masih ganteng ya camatnya," katanya disambut tawa sejumlah orang.