Breaking News:

Berita Semarang

Kisah Mbah Poni di Semarang Meski Penglihatan Terganggu Tetap Datangi Kantor Pos Demi BLT

Mbah Poni (78) warga Tumpang, Bendan Ngisor Kecamatan Gajahmungkur Kota Semarang, ikut mengantre bersama ratusan orang di Kantor Pos Sisingamangaraja.

Penulis: budi susanto | Editor: rival al manaf

Tangan Mbah Poni pun diarahkan ke wajah Ade Bhakti. Sembari memegang wajah Camat Gajahmungkur, Mbah Poni langsung tertawa lebar.

"Ternyata masih ganteng ya camatnya," katanya disambut tawa sejumlah orang.

Bahkan Mbah Poni bergurau dengan Ade Bhakti mengenai usia saat ia ditanya berapa usianya sekarang.

"Saya 78 tahun bukan 17 tahun. Bukan 17 tahun," terangnya.

Bahkan Mbah Poni membuat pantun menggunakan Bahasa Jawa saat bercengkrama dengan Camat Gajahmungkur dan beberapa orang.

"17 pindo pak, untune amblas pipine kendo (17 dua kali pak, giginya amblas pipnya kendor)," ucapnya.

Tak begitu lama, Mbah Poni diantara oleh staf Kecamatan Gajahmungkur menggunakan mobil.

Tak hanya Mbah Poni, sejumlah lansia lainnya juga diantar menggunakan mobil bersama anggota TNI.

Setelah itu, Ade Bhakti Camat Gajahmungkur kembali melihat pelaksanaan pencairan BLT.

Ia berujar sengaja datang ke Kantor Pos Sisingamangaraja untuk mengecek langsung kelancaran pencairan BLT.

Ade Bhakti menjelaskan Kecamatan Gajahmungkur menyediakan beberapa unit mobil untuk memfasilitasi para lansia.

Hal itu lantaran masih banyak lansia dan warga yang sakit datang langsung untuk mencairkan BLT.

"Padahal sudah kami buat edaran untuk warga. Jika ada warga yang sakit ataupun lansia tidak perlu datang ke kantor pos. Pencairan bisa diwakilkan dengan menunjukan identitas atau keterangan tertulis," jelasnya.

Untuk itu, ia akan melakukan evaluasi terkait pelayanan yang diberikan untuk masyarakat Kecamatan Gajahmungkur.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Jateng
  • Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved