Berita Semarang
Konferensi Zakat Internasional di UIN Semarang, Baznas: Gali Potensi Zakat Produktif
Baznas RI menggelar Indonesian Conference of Zakat (ICONZ) ke-6 di UIN Walisongo.
Penulis: iwan Arifianto | Editor: sujarwo
"Kami bekerjasama dengan perguruan tinggi untuk meminta pemikiran original dari para pakar di perguruan tinggi," tuturnya.
Wakil Gubernur Jateng, Taj Yasin memberikan, apresiasi kepada Baznas Republik Indonesia yang telah mempercayakan Jawa Tengah khususnya UIN Walisongo Semarang menjadi tempat ajang silaturahmi internasional membahas zakat sebagai solusi pemulihan pengentasan kemiskinan di era Pandemi Covid-19 sekaligus di tengah kondisi ekonomi global yang belum membaik.
Selain itu, ia pun mengapresiasi Baznas RI mampu mengajak beberapa negara untuk melakukan kesepakatan bersama melalui nota kesepahaman (MoU) untuk pengentasan kemiskinan.
"Hal itu kebijakan yang bagus, dulu kan bahas agama selalu dikaitkan dari Arab atau Timur Tengah, soal zakat ini baik penghimpunan dan pembahasannya bisa berawal dari Indonesia yang mayoritas muslim," bebernya.
Tak Yasin mengaku, selama ini telah bekerjasama sama dengan Baznas terutama untuk penyelesaian kemiskinan di Jawa tengah.
Baginya zakat begitu penting dalam mengentaskan kemiskinan. Maka, ia mendorong supaya zakat diwajibkan bagi ASN di seluruh Indonesia.
Langkah itu sudah dilakukan di Jawa Tengah sehingga tak heran Baznas Jateng menjadi role model.
Kebijakan itu tak lepas dari peran Gubernur Jateng yang menginisiasi dengan mengajak ASN untuk wajib zakat.
"Saya harap kebijakan ini diterapkan di seluruh Indonesia melalui Presiden maupun Wakil Presiden untuk memutuskan setiap ASN wajib keluarkan zakat 2,5 persen," katanya.
Zakat Produktif
Di samping itu, Taj Yasin meminta pertemuan dalam forum Iconz mampu ikut mensyiarkan kepada umat bahwa zakat bukan hanya zakat konsumstif saja tapi ada zakat produktif.
"Saya berharap pertemuan ini, nantinya menjadi tidak hanya seremoni saja. Tetapi ada tindak lanjutnya terutama soal MoU harus benar-benar dijalankan," pesannya.
Selain itu, ia meminta lembaga Baznas tidak hanya tempat mensejahterakan tapi ada nilai syiar keagamaan.
Seperti langkah yang sudah dilakukan oleh Baznas Jawa Tengah di antaranya memberikan pelatihan kepada juru sembelih halal sebanyak 100 orang yang disebar di 35 kabupaten/kota.
Pelatihan itu bagian dari respon Jawa Tengah dari pertemuan Forum Halal 20 (H20).